Peta ‘Israel Raya’ Buatan Zionis Caplok Makkah dan Madinah

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu sedang menunjukkan klaim negara wilayah negaranya saat berpidato pada Sesi ke-78 Majelis Umum PBB di New York City, AS, 22 September 2023. REUTERS/BRENDAN MCDERMID

Ikhbar.com: Jejaring media sosial (medsos) sedang digemparkan oleh penampakan peta bertajuk “Israel Raya.” Tidak cuma Palestina, gambar wilayah yang berada di bawah logo seragam Pasukan Pertahanan Israel (IDF) itu juga mencakup sebagian Mesir, Suriah, Lebanon, Irak, Yordania, hingga Kota Suci Makkah dan Madinah di Arab Saudi.

“Gambar peta ‘Israel Raya’ yang menempel di seragam tentara zionis itu telah beredar di dunia maya,” tulis media Turki, TRT, dikutip pada Jumat, 20 Juni 2024.

Baca: Tidak cuma Tanah, Israel juga Klaim Makanan Khas Palestina

Politisi sayap kanan Israel, Avi Lipkin, bahkan secara terbuka mengungkapkan bahwa gambar tersebut merupakan ambisi jangka panjang mereka untuk membentuk negara Israel Raya.

“Nantinya, perbatasan kita akan bertambah dari Lebanon ke gurun besar, yakni Saudi Arabia. Kemudian ke Mediterania dan Sungai Eufrat,” ujarnya, dari sumber yang sama.

“Saya percaya, kita akan mengambil Makkah, Madinah, dan Gunung Sinai, serta memurnikannya,” sambungnya.

Peta Israel Raya di seragam tentara Israel, IDF. X/AbujomaaGazaX

Media lainnya, Middle East Monitor (MEMO) melaporkan bahwa kemunculan peta di lencana di seragam IDF itu telah memicu kemarahan warga Arab. Banyak pihak menilai, peta itu merupakan bukti adanya rencana ekspansi Israel ke banyak negara. Ada juga pendapat yang membandingkan ambisi tersebut mirip dengan konsep “Lebensraum” (ruang hidup ras terpilih) yang diusung Nazi Jerman dalam sejarah kelam Perang Dunia II.

Baca: 5 Watak Buruk Kaum Yahudi menurut Al-Qur’an

“Sepertinya Israel sedang mencoba melakukan hal-hal yang bersifat Nazi mengenai ‘Greater Israel,” kata salah satu netizen.

Di sisi lain, konsep Israel Raya disebut berakar dari interpretasi tertentu terhadap ideologi zionis. Konsep itu menyatakan bahwa “tanah perjanjian” dalam Alkitab dipatok dari Sungai Nil, di Mesir hingga Sungai Eufrat, di Irak, serta dari Sungai Litani, di Lebanon hingga Madinah di Arab Saudi.

Penafsiran tersebut sebenarnya telah memancing kontroversi sejak berdirinya negara pendudukan Israel pada 1948. Zionis dan para pendukungnya memandang hal itu sebagai penggenapan ramalan agama, sementara para kritikus mengutuknya sebagai pembenaran atas perluasan wilayah dengan mengorbankan negara-negara tetangga.

“Datanglah ke Makkah dan Madinah dan saksikan 2,2 miliar umat Muslim akan menyerangmu,” kata akun unitythroughtsports.

“Dan negara Arab masih tidur,” ujar akun ayoob_jb, menyayangkan.

Peta Israel itu juga dinilai kian memanaskan suasana di kawasan Timur Tengah lantaran muncul di saat pasukan zionis terus melancarkan agresi di Jalur Gaza sejak Oktober 2023, yang hingga saat ini telah menewaskan lebih dari 37.000 orang warga Palestina.

Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.