Ikhbar.com: Sejarawan Prancis, Jean-Pierre Filiu menyebut bahwa konflik antara Hamas-Israel di Gaza telah merusak sejumlah situs budaya yang memiliki sejarah panjang.
“Konflik di Gaza telah menghancurkan harta karun berharga berupa bukti peradaban penting yang menyambungkan Afrika dan Asia pada 4.000 tahun silam,” ujar Filui dikutip dari Al Jazeera pada Ahad, 14 Januari 2024.
Ia menjelaskan, Gaza merupakan jalur penting yang menghubungkan kedua benua tersebut. Wilayah itu juga sekaligus menjadi sub perdagangan di masa lampau.
“Gaza merupakan saksi mata pertukaran kebudayaan yang menciptakan kebudayaannya sendiri. Tak heran jika wilayah tersebut kaya dengan berbagai penemuan barang dan situs antik,” kata sosok yang juga penulis buku Gaza: a History itu.
Filui mengatakan, konflik di Gaza memang telah terjadi sejak 75 tahun yang lalu. Saat itu situs kebudayaan bersejarah masih bisa diselamatkan. Namun tidak untuk perang kali ini yang sudah meletus pada 7 Oktober 2023 yang lalu.
“Perang di Gaza yang kini sudah berlangsung 100 hari dan menewaskan 23.843 warga setempat itu telah menghapus seluruh harta karun di dalamnya,” ujar dia
“Cara Israel memutus hubungan Gaza dengan dunia bertentangan dengan sejarah dan sifat masyarakatnya,” kata Filiu yang juga merupakan mantan diplomat Prancis dan profesor studi Timur Tengah di Sciences Po.
Baca: Netanyahu Sesumbar tak Ada yang Bisa Hentikan Serangan Israel ke Gaza
Ia menegaskan, Israel telah menghancurkan situs warisan berharga yang ada di Gaza. Mulai dari masjid, gereja, hingga museum yang menyimpan bukti peradaban kuno.
“Memori kemanusiaan telah dihapus di depan mata kita semua,” tandasnya.
Penemuan mosaik lantau era Bizantium
Pada 18 September 2022, seorang petani Gaza bernama Salman Al-Nabahin menemukan mosaik lantai Bizantium di sawahnya. Benda yang memiliki ornamen khas itu ia temukan ketika hendak menanam pohon zaitun di lahannya.
“Saat itu saya dan putra saya tengah menggali tanah dan menemukan relik tersebut,” jelas dia dikutip dari Reuters.
Keduanya kemudian menemukan beberapa bagian lagi yang memiliki gambar binatang dan burung berwarna-warni. Sadar apa yang ditemukannya itu memiliki nilai sejarah, ia kemudian mencoba mencari informasinya melalui internet.
“Mosaik yang saya temukan diduga kuat milik era Bizantium,” ucap dia.
Menurut para arkeolog, penemuan tersebut merupakan harta karun situs kebudayaan terbesar yang ada di Gaza.
Kekaisaran Bizantium sendiri merupakan bagian timur dari Kekaisaran Romawi. Ia dapat ditelusuri kembali ke 330 Masehi, dan bertahan selama lebih dari seribu tahun.
“Saya melihatnya sebagai harta karun, lebih berharga daripada harta karun. Ini adalah warisan Palestina,” kata Nabahim.
Arkeolog Sekolah Alkitab dan Arkeologi Prancis di Yerusalem René Elter, mengatakan bahwa penemuan tersebut merupakan hal yang luar biasa.
“Ini adalah lantai mosaik terindah yang ditemukan di Gaza, baik dari segi kualitas representasi grafis maupun kompleksitas geometrinya,” katanya dikutip dari Associated Press.
“Belum pernah ada lantai mosaik sebagus ini, ketepatan dalam grafis dan kekayaan warna telah ditemukan di Jalur Gaza,” imbuhnya.