MUI Tegaskan Golput Haram

Ilustrasi pemungutan suara pemilu. ANTARA/Muhammad Ayudha

Ikhbar.com: Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH M Cholil Nafis mengajak masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 2024.

Menurut Kiai Cholil, masyarakat yang golongan putih (golput) atau tidak memilih pada pemilu hukumnya haram. Bahkan, MUI pernah mengeluarkan fatwa tentang kewajiban memilih pemimpin.

“Dalam fatwa yang dikeluarkan pada Ijtima Ulama II se-Indonesia pada 2009 menegaskan, memilih pemimpin dalam Islam adalah kewajiban untuk menegakkan imamah (kepemimpinan) dan imarah (pemerintahan) dalam kehidupan bersama,” kata Kiai Cholil, sapaan karibnya, dikutip dari laman resmi MUI, pada Ahad, 17 Desember 2023.

Baca: Nihil Capres Perempuan, Ini Tips Memilih ala Ning Uswah

Kiai Cholil menjelaskan, masyarakat yang tidak menggunakan hak pilihnya disebut tidak bertanggung jawab terhadap perjalanan bangsa. Oleh karena itu, dia secara tegas mengajak masyarakat untuk tidak golput.

Terutama, masyarakat diminta untuk memilih satu dari tiga pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang maju dalam Pilpres 2024.

Pengasuh Pondok Pesantren Cendekia Amanah, Depok, Jawa Barat ini mengungkapkan, apabila masyarakat tidak memilih salah satu dari calon presiden, maka Indonesia bisa kacau.

“Indonesia tanpa presiden pasti kacau. Kacau itu lebih buruk daripada pemimpin yang tidak ideal. Karena pemimpin yang tidak ideal masih bisa kita kontrol melalui DPR,” tegasnya.

Menurutnya, setiap warga negara yang sudah memiliki hak pilih mempunyai tanggung jawab untuk mencoblos siapa yang akan memimpin Indonesia ke depan. Oleh karena itu, dia mengingatkan, agar jangan sampai masyarakat memilih ketiga calon presiden dan wakil presiden sehingga, suaranya tidak sah.

“Kita meminta pilihlah salah satu dari yang tiga. Mau nomor satu, dua, dan tiga silakan mana yang sesuai, kita sudah lihat dari visi misinya, debatnya, siapa yang ngomongnya lebih bagus, mana yang lebih konsisten melaksanakannya,” jelasnya.

Baca: Aturan Debat dalam Islam

Dengan begitu, Kiai Cholil berharap masyarakat bisa menggunakan hak pilihnya untuk mencari sosok yang dirasa ideal untuk memimpin Indonesia ke depan.

“Jadi pemimpin adalah cermin dari masyarakat. Oleh karena itu, apa pun alasannya tidak boleh tidak memilih di pemilu yang akan datang. Jadi harus memilih,” kata dia menegaskan.

Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.