Habib Ja’far: Jangan Fanatik terhadap Guru, tetapi pada Ilmu

Ikhbar.com: Habib Husein Ja’far Al-Hadar mengimbau warganet untuk tidak fanatik terhadap satu guru saja.

Ia mengajak kepada warga muslim digital untuk lebih fanatik terhadap ilmu. Hal itu sebagai upaya untuk menghindari konten negatif di media sosial.

“Jika didasari akan rasa fanatik terhadap salah satu tokoh saja, maka mereka biasanya akan saling menghujat dan mencaci maki,” kata Habib Jafar, dikutip dari saluran Youtube Cari Ustadz, Ahad, 12 Februari 2023.

Dia menjelaskan, Rasulullah Muhammad Saw mendidik umatnya untuk menjadi manusia bermanfaat kepada orang lain. Maka, penghormatan harus diberikan kepada orang yang memiliki manfaat terbaik dan terbanyak kepada sesama.

“Didikan Nabi Muhammad itu berbeda pada era followers saat ini. Algoritma media sosial mendidik masyarakat digital untuk mengikuti dan menghormati orang yang memiliki banyak followers,” jelasnya.

“Tantangannya adalah mendidik masyarakat mencari konten berkualitas,” tegasnya.

Habib Ja’far menjelaskan, tantangan tersebut harus diimbangi dengan muslim yang berilmu untuk turun gunung mengedukasi masyarakat.

Karena menurutnya, orang berilmu ini menjadi pendakwah yang menyajikan nilai-nilai populer dan positif agar menjadi konsumsi masyarakat luas. Bagi dia, pola dakwah yang berbeda harus dibentuk.

“Nah, kita akan membentuk pola dakwah yang berbeda, kalau mereka membentuk fanatisme terhadap guru, maka kita harus membentuk fanatisme terhadap ilmu, bukan terhadap guru,” kata Habib Ja’far.

Menurutnya, hal ini sejalan dengan perkataan Ali bin Abi Thalib, “Lihat apa yang dikatakan, bukan yang mengatakan.” Para pendakwah harus mendidik masyarakat agar tidak fanatik pada satu ustaz, satu pengajian, satu majelis, ataupun satu kelompok. Namun, masyarakat harus membuka diri terhadap semua kelompok.

“Karena salah satu kunci modernisme adalah membuka diri. Biarkan orang belajar di mana-mana. Agar kemudian hujat-menghujat itu berubah menjadi diskusi atau dialektika yang konstruktif,” pungkas Habib Ja’far.