Monday, May 29, 2023
Ikhbar.com | Mengabarkan Kebaikan
  • Home
  • Berita
    • Tekno
    • Tips
  • Tadris
  • Sirah
  • Syariah
  • Nisa
  • Risalah
    • Indana
    • Konsultasi
  • Tasawuf
  • Tsaqafah
  • Doa
No Result
View All Result
Ikhbar.com | Mengabarkan Kebaikan
  • Home
  • Berita
    • Tekno
    • Tips
  • Tadris
  • Sirah
  • Syariah
  • Nisa
  • Risalah
    • Indana
    • Konsultasi
  • Tasawuf
  • Tsaqafah
  • Doa
No Result
View All Result
Ikhbar.com | Mengabarkan Kebaikan
No Result
View All Result
Home Headline

Kiai Saifuddin Zuhri: Hidung Wartawan Biasanya Tajam

by Redaksi
February 9, 2023
in Headline, Tsaqafah
A A
Kiai Saifuddin Zuhri: Hidung Wartawan Biasanya Tajam
Share on FacebookShare on Twitter

Ikhbar.com: Sejarah pembentukan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) pada 1946 menjadi rujukan peringatan Hari Pers Nasional (HPN) yang diperingati setiap 9 Februari. Peristiwa yang juga menjadi penguat bersatunya seluruh elemen bangsa dalam rangka mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia (RI) itu pun diselimuti berbagai potret emosional.

KH Saifuddin Zuhri, dalam Berangkat dari Pesantren (2013) menceritakan, kongres yang melibatkan banyak tokoh dan penggiat media itu sempat berlangsung menegangkan.

“Peristiwa itu berjalan dengan amat meriah, seru, dan berkobar-kobar penuh pertentangan,” tulis Kiai Saifuddin, dikutip Kamis, 9 Februari 2023.

Kala itu, Saifuddin memang sedang berjeda menjadi wartawan. Hanya saja, kehadirannya tersebut lebih didorong ketertarikan terhadap hal-hal yang bersifat revolusioner yang dilontarkan para sahabat lawasnya.

ArtikelTerkait

Menjadi Imam tak Boleh Sembarang

Hubbul Wathan Minal Iman lewat Kibaran Merah Putih Tradisi Munggah Suwunan

Arti Mimpi Digigit Ular Menurut Imam Ibnu Sirin

Peneliti NU: Obat Tradisional Bukti Perkawinan Sains dan Kebudayaan

Ide pelaksanaan Kongres Wartawan di Solo itu muncul ketika kalangan wartawan mencium kabar bahwa Perdana Menteri (PM) Syahrir hendak berunding dengan Pemerintah Kolonial Belanda yang diwakili Hubertus Johannes van Mook. 

“Hidung kaum wartawan yang biasanya tajam itu juga mencium move politik van Mook bahwa Indonesia bakal dijadikan sebuah negara dalam Commonwealth, dalam lingkungan kerajaan Belanda,” tulis dia.

Risikonya, tulis Saifuddin, RI yang berbentuk kesatuan akan berganti menjadi bentuk federal. Adapun urusan luar negeri dan pertahanan akan menjadi kewenangan Belanda.

Kalangan wartawan menganggap hal ini sebagai perkara genting. Kabar yang berhasil diendus beberapa hari sebelum perundingan Syahrir van Mook itu pun secara cepat beredar ke masyarakat.

“Wartawan tak ubahnya kawanan semut, di mana seekor semut yang menemukan sejumput gula pasir cukup untuk memobilisasi semua semut dalam satu sarang,” tulis Saifuddin.

Menurut kesaksian sosok yang kemudian menjabat Menteri Agama RI di lima kabinet era Presiden Sukarno tersebut, kaum wartawan juga banyak yang menjadi aktivis partai politik.

Ada yang menjadi anggota Partai Sosialis Indonesia (PSI) yang mendukung Amir Syarifuddin-Syahrir dengan kecenderungannya condong pada gaya dipolomasi kooperatif, ada pula yang melakukan politik oposisi bersama golongan Tan Malaka.

“Oleh karena kaum wartawan sendiri terdiri dari dua kubu yang saling bertentangan, tidaklah mengherankan jika masyarakat terpecah menjadi golongan pro dan kontra Syahrir-Amir,” tulis dia.

Kiai Saifuddin Zuhri merupakan tokoh Nahdlatul Ulama (NU) yang sangat berpengaruh di masanya. Di bidang kewartawanan, ia pernah menjadi koresponden Kantor Berita Antara, Pemimpin Redaksi Duta Masyarakat, dan beberapa majalah lainnya.

Masih dalam buku yang sama, Kiai Saifuddin juga merekam pengangkatannya untuk duduk di kabinet Sukarno lantaran sepak terjangnya di dunia pewarta.

“Penunjukkan Saudara sudah saya pikir masak-masak. Telah cukup lama saya pertimbangkan. Sudah lama saya ikuti sepak terjang Saudara sebagai wartawan, politisi, dan pejuang. Saya dekatkan Saudara menjadi anggota DPA. Saya bertambah simpati. Baru-baru ini Saudara saya ajak keliling dunia, dari Jakarta ke Beograd, Washington, lalu Tokyo. Saya semakin mantap memilih Saudara sebagai Menteri Agama,” ujar Bung Karno, dikutip Saifuddin.

Kiai Saifuddin lahir di Banyumas, 1 Oktober 1919 dan wafat pada 25 Maret 1986 di usia 66 tahun. Berangkat dari Pesantren adalah satu dari sekian banyak karyanya yang baru rampung ditulis jelang akhir hayat. 

Saifuddin Zuhri, kelak memiliki salah satu putra yang juga menjabat sebagai Menteri Agama RI di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden Joko Widodo periode pertama, yakni Lukman Hakim Saifuddin.

Tags: Hari pers nasionalHpnHpn 2023Kh saifuddin zuhriNahdlatul UlamaNUSejarah indonesiaSejarah pers
ShareTweetSendShare
Previous Post

Mengembalikan Khitah Pers Nasional

Next Post

Macam-macam Wartawan menurut Mahbub Djuniadi, Ketum Pertama PMII

Next Post
Macam-macam Wartawan menurut Mahbub Djuniadi, Ketum Pertama PMII

Macam-macam Wartawan menurut Mahbub Djuniadi, Ketum Pertama PMII

PBNU Imbau Gelar Salat Gaib untuk Korban Gempa Turki dan Suriah

PBNU Imbau Gelar Salat Gaib untuk Korban Gempa Turki dan Suriah

Per Jumat, 10 Februari 2023: Korban Tewas Gempa Turki-Suriah Tembus 21 Ribu Jiwa

Per Jumat, 10 Februari 2023: Korban Tewas Gempa Turki-Suriah Tembus 21 Ribu Jiwa

Akun Centang Biru Twitter Dibanderol Rp120 Ribu/Bulan

Akun Centang Biru Twitter Dibanderol Rp120 Ribu/Bulan

Cara Mandi Wajib Orang yang Memiliki Luka

Cara Mandi Wajib Orang yang Memiliki Luka

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Pemerintah Sepakat 1 Ramadan 1444 H Kamis Besok

Jika Pemerintah Tetapkan Lebaran Sabtu, Apakah Jumat Tetap Wajib Berpuasa?

April 20, 2023
Kemenag Buka Kesempatan Santri Kuliah di Al-Azhar Mesir

Kemenag Buka Kesempatan Santri Kuliah di Al-Azhar Mesir

May 12, 2023
Link Download Logo Harlah ke-63 PMII

Link Download Logo Harlah ke-63 PMII

April 1, 2023
Adab Bersilaturahmi ke Mantan Suami atau Istri

Adab Bersilaturahmi ke Mantan Suami atau Istri

March 10, 2023
Merokok di Area Masjid Nabawi Didenda Rp800 Ribu

Merokok di Area Masjid Nabawi Didenda Rp800 Ribu

Doa-doa Nabi untuk Orang Sakit

Doa-doa Nabi untuk Orang Sakit

PBNU: Pesantren Jangan Distigma Penuh Kekerasan

PBNU: Pesantren Jangan Distigma Penuh Kekerasan

Rekrutmen ASN 2022 Segera Dibuka: Guru dan Tenaga Kesehatan Jadi Prioritas

Rekrutmen ASN 2022 Segera Dibuka: Guru dan Tenaga Kesehatan Jadi Prioritas

Merokok di Area Masjid Nabawi Didenda Rp800 Ribu

Merokok di Area Masjid Nabawi Didenda Rp800 Ribu

May 29, 2023
Perdana, Gus Menag Lepas Penerbangan Haji dari Bandara Kertajati

Perdana, Gus Menag Lepas Penerbangan Haji dari Bandara Kertajati

May 29, 2023
Benarkah Suami Lebih Utama Pergi Haji ketimbang Istri?

Benarkah Suami Lebih Utama Pergi Haji ketimbang Istri?

May 29, 2023
Gus Menteri Dorong Sinergi Lintas Pesantren

Gus Menteri Dorong Sinergi Lintas Pesantren

May 29, 2023
Ikhbar.com | Mengabarkan Kebaikan

Segenap kabar kami sajikan melalui prinsip kemanfaatan jurnalisme, lebih tepatnya jurnalisme keislaman yang berkeadaban

Ikuti Kami

Kanal

  • Berita
  • Doa
  • Headline
  • Indana
  • Konsultasi
  • Nisa
  • Risalah
  • Sirah
  • Syariah
  • Tadris
  • Tasawuf
  • Tekno
  • Tips
  • Tsaqafah
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Iklan & Kerja Sama

Copyright © 2023 Ikhbar.com, All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Tekno
    • Tips
  • Tadris
  • Sirah
  • Syariah
  • Nisa
  • Risalah
    • Indana
    • Konsultasi
  • Tasawuf
  • Tsaqafah
  • Doa

Copyright © 2023 Ikhbar.com, All Rights Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In