Ikhbar.com: Psikolog klinis Nirmala Ika Kusumaningrum, membagikan strategi untuk mengatasi kekecewaan akibat kekalahan, termasuk kekecewaan karena kalahnya calon yang didukung dalam pemilihan umum.
Menurut lulusan Universitas Indonesia, itu, kekecewaan karena harapan yang tidak terpenuhi adalah hal yang wajar, tetapi penting untuk mengelola kekecewaan tersebut agar tidak menimbulkan stres yang mengganggu hidup.
Baca: Prabowo-Gibran Ditetapkan sebagai Presiden dan Wapres Terpilih Pemilu 2024
“Bukan berarti enggak boleh stres, ada stres yang bagus untuk diri kita. Paslon kalah, oke dia stres, tapi masih level stres yang baik, malah jadi memotivasi itu bagus stresnya, karena manusia butuh stres untuk menggerakkan diri,” kata Nirmala, dikutip dari ANTARA, pada Kamis, 25 April 2024.
Dia menekankan bahwa kekalahan calon bukanlah akhir dari segalanya, dan penting untuk mengalihkan fokus pada cara-cara baru untuk berkontribusi dalam memajukan Indonesia.
“Kan sudah kalah, tapi kan tujuannya ingin paslonnya diganti karena kita ingin Indonesia lebih baik, ya sudah berarti sekarang gimana caranya kita tetap fokus mewujudkan Indonesia lebih baik. Jadi, lebih fokus pada hal-hal utamanya dulu,” katanya.
Baca: Doomscrolling Ancam Pengguna Medsos, Ini Saran Al-Qur’an demi Jaga Kesehatan Mental
Psikolog yang berpraktik di Rumah Sakit Pluit Jakarta itu menyarankan pendukung calon yang kalah untuk tetap fokus pada tujuan mereka untuk menciptakan perubahan yang positif bagi Indonesia, serta mengatur harapan mereka agar tetap realistis.
“Supaya enggak kecewa kita perlu me-manage harapan dengan realita kita. Misalnya paslon lain menang, tapi kita juga harus melihat kenyataan gimana, kalaupun berharap boleh, tapi jangan tinggi banget,” ujar dia.
Ia menambahkan, dengan mengelola emosi dan mengenali kemampuan diri, orang dapat menghindari kekecewaan yang berlebihan dan terlalu tinggi dalam menetapkan ekspektasi.