Ikhbar.com: Google Indonesia mengungkapkan bahwa kata kunci “resep nasi goreng” banyak dicari masyarakat dalam tiga bulan terakhir, terutama menjelang dan selama bulan Ramadan.
Tren yang mencatat kenaikan hingga 150% itu dianggap unik mengingat nasi goreng merupakan hidangan yang sederhana. Meski demikian, nyatanya keyword tersebut banyak dicari masyarakat Indonesia.
Manajer Komunikasi Google Indonesia, Feliciana Wienathan, Manajer Komunikasi Google Indonesia, tren tersebut menunjukkan bahwa resep nasi goreng tidak hanya populer, tetapi juga telah menjadi fenomena tersendiri.
“Entah kenapa nasi goreng muncul dalam belakangan ini, meningkat sebesar 150 persen, menjadi lumayan signifikan dan fenomena tersendiri,” ucap Feliciana dikutip dari Antara pada Ahad, 17 Maret 2024.
Baca: Ramadan di Bangladesh, ‘Musim Semi’ Kekayaan Kuliner dan Tradisi
Selain nasi goreng, lanjut Feliciana, resep nasi gila juga menjadi kata kunci populer yang banyak dicari masyarakat Indonesia akhir-akhir ini.
Ia menduga, bulan Ramadan memiliki pengaruh terhadap tingginya pencarian resep tersebut.
“Masyarakat mungkin ingin menyajikan menu ini baik saat sahur maupun berbuka puasa,” katanya.
Google Indonesia juga mengungkap tren pencarian lainnya yang populer belakangan ini, termasuk “dice board game”, olahraga “calisthenics”, “carpet tufting”, “harga alat tufting”, dan “baju lebaran”.
Selain itu, informasi terkait “Game mobile terbaik” dan “Smartphone gaming murah” juga menjadi perhatian masyarakat di platform pencarian Google.
Pada minggu terakhir, beberapa kata kunci lain seperti “ceramah singkat Ramadan dan judulnya”, “Niat puasa Ramadan”, “Puncak Arus Mudik”, “resep buat buka puasa dan sahur”, hingga “poster Ramadan” juga mengalami peningkatan pencarian yang signifikan.
Feliciana menambahkan, Indonesia menjadi negara kedua teratas di dunia untuk pencarian kata kunci ‘Idul Fitri’ dan ‘Puasa’. Menurutnya, Ramadan dan Idulfitri merupakan momentum yang khas dan sangat ditunggu masyarakat Indonesia.
“Fenomena ini tidak hanya menunjukkan keunikan budaya lokal, tetapi juga pentingnya bulan suci dalam kehidupan masyarakat,” tandasnya.