Tafsir QS. Luqman Ayat 14: Pengorbanan Ibu Hamil

Ilustrasi ibu hamil. Dok UNSPLASH

Ikhbar.com: Umat Islam dituntut untuk lebih menghormati ibu ketimbang ayah. Hal itu terkait perjuangan luar biasa seorang ibu saat dia mengandung, melahirkan, hingga membesarkan anak-anaknya.

Pengorbanan ibu hamil tergambar dalam beberapa ayat Al-Qur’an, salah satunya dalam QS. Luqman: 14. Allah Swt berfirman:

وَوَصَّيْنَا الْاِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِۚ حَمَلَتْهُ اُمُّهٗ وَهْنًا عَلٰى وَهْنٍ وَّفِصَالُهٗ فِيْ عَامَيْنِ اَنِ اشْكُرْ لِيْ وَلِوَالِدَيْكَۗ اِلَيَّ الْمَصِيْرُ

“Kami mewasiatkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihnya dalam dua tahun. (Wasiat Kami,) ‘Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu.’ Hanya kepada-Ku (kamu) kembali.”

Baca: Doa-doa Penting untuk Ibu Hamil

Dalam Tafsir Kementerian Agama (Kemenag) disebutkan, selama masa kehamilan, seorang ibu merasakan kondisi kepayahan yang sangat menuntut kesabaran.

“Penderitaan itu ia rasakan mulai dari bulan-bulan pertama, kemudian kandungan itu semakin lama semakin berat, dan ibu semakin lemah. Kondisi itu akan terus ia rasakan hingga dia melahirkan. Kekuatannya baru pulih setelah habis masa nifas,” jelas Tafsir Kemenag.

Penderitaan dan kesusahpayahan seorang ibu itu berlanjut saat memasuki fase menyusui. Tafsir Kemenag mengungkapkan, segala proses itu hanya Allah yang mengetahuinya.

Sedangkan menurut Imam Ibnu Katsir dalam Tafsir Al-Qur’an Al-Azim, maksud penderitaan saat mengandung adalah sebuah kepayahan yang luar biasa yang tidak pernah dirasakan kaum pria.

“Menurut Syekh Ata Al-Khurrasani, penderitaan itu diartikan dengan lemah yang semakin bertambah,” jelas Imam Ibnu Katsir.

Sementara itu, Syekh Wahbah Az-Zuhaili dalam Tafsir Al-Munir mengatakan, ayat tersebut menjadi sebuah dalil atas perintah bagi manusia untuk berbakti kepada kedua orang tua.

“Berbakti itu baik kepada ayah atau pun ibu, hak keduanya harus terpenuhi. Meski demikian, bakti seorang anak kepada ibunya harus lebih. Hal ini cukup beralasan, karena ibu telah mengandung, melahirkan, dan menyusui,” tulis Syekh Az-Zuhaili.

Baca: Hukum Ceraikan Istri karena tak Ada Bercak Darah di Malam Pertama

Senada, Syekh Hasbi ash-Shiddieqy dalam Tafsir An-Nur menegaskan bahwa ayat tersebut merupakan perintah dari Allah agar seorang anak berbakti dan taat kepada orang tua.

Menurutnya, QS. Luqman: 14 berisi alasan-alasan yang mengharuskan seseorang untuk berbakti kepada ibu.

“Seorang ibu mendapat kesukaran lebih berat dari pada ayahnya. Ibu harus mengandung anaknya, lalu melahirkan hingga menyusui anaknya. Inilah yang menjadi alasan mengapa porsi bakti anak kepada ibu lebih besar dari ayah,” tegasnya.

Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.