Ikhbar.com: Masyarakat Muslim Indonesia memiliki berbagai cara dalam menyambut kelahiran sang buah hati. Secara umum, ungkapan syukur terhadap kehamilan diwujudkan dalam upacara yang diisi dengan ritual dan doa-doa. Hal tersebut dilakukan saat usia kehamilan mencapai bulan keempat dan ketujuh.
Tujuan penyelenggaran tradisi ini tak lain adalah untuk mendoakan agar ibu hamil dan janin mendapatkan perlindungan Allah Swt, serta kelancaran pada saat persalinan.
Namun, mendoakan si jabang bayi tidak berhenti pada ritual-ritual itu saja. Sayyid Muhammad Amin bin ‘Idrus bin Abdullah bin Syekh Abi Bakar bin Salim dalam Budur as-Sa’adah meriwayatkan bacaan doa yang disusun Al-Imam Habib Husain Al-Khirid. Doa tersebut hendaknya dibaca ibu hamil setiap usai salat fardu.
Baca: Hukum Ceraikan Istri karena tak Ada Bercak Darah di Malam Pertama
Berikut ini adalah bacaan doa tersebut:
الحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ العَالَمِينَ. اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلَّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ.
Alhamdulillahi rabbil alamin. Allahumma shalli wasallim ala Sayyidina Muhammadin wa ala alihi wa shahbihi ajma’in.
“Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Ya Allah haturkan selawat serta salam kepada junjungan kami, Nabi Muhammad Saw, dan untuk keluarganya, serta para sahabatnya.”
اللَّهُمَّ احْفَظْ وَلَدِي مَا دَامَ فِي بَطْنِي. وَاشْفِهِ مَعَ أُمَّةِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ – صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – نَبِيِّكَ وَرَسُولِكَ. أَنْتَ الشَّافِي، لَا شِفَاءَ إِلَّا شِفَاؤُكَ شِفَاءًا عَاجِلا لَا يُغَادِرُ سَقَمًا.
Allahumma ikhfidz waladi ma daama fii bathni. Wasyfihi ma’a ummati sayyidina muhammadin (Saw) nabiyyika warasulik. Antas syafii, la syifa’a illa syifauka syifa’an ‘aajilan la yughadiru saqama.
“Ya Allah jagalah anakku selama dia di dalam perutku. Dan berilah ia kesehatan, begitu pula umatnya Rasulullah Saw, nabi dan utusan-Mu. Sesungguhnya Engkau Dzat yang menyembuhkan. Tidak ada kesembuhan kecuali kesembuhan-Mu, dengan kesembuhan yang cepat dan tidak kembali lagi.”
اللَّهُمَّ صَوِّرْهُ فِي بطنِي صُوْرَةً حَسَنَةً جَمِيْلَةً وَثَبِّتْ قَلْبَهُ إِيْمَانًا بِكَ وَإِيْمَانًا بِرَسُولِكَ.
Allahumma shawwirhu fi bathni shuratan hasanatan jamiilatan wa tsabbit qalbahu imanan bika wa imanan birasulika.
“Ya Allah bentuklah dia yang berada di dalam perutku dengan bentuk yang baik, bagus, dan rupawan, dan tetapkanlah iman kepada-Mu dan Rasul-Mu pada hatinya.”
اللَّهُمَّ أَخْرِجُهُ مِنْ بَطْنِي وَقتَ وِلادَتِي سَهْلًا وَسَلِيمًا فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ. وَتَقَبَّلْ دُعَاءَنَا كَمَا تَقَبَّلْتَ دُعَاءَ نَبِيِّكَ وَرَسُولِكَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ.
Allahumma ikhrijhu min bathni waqta wiladati sahlan wa saliman fiddunya wa al akhirati. Wa taqabbal du’a ana kama taqabbalta du’a a nabiyyika wa rasulika muhammadin (Saw).
“Ya Allah keluarkanlah ia dari perutku waktu melahirkan dangan mudah, dan selamat di dunia dan akhirat, serta kabulkanlah doa kami sebagaimana engkau kabulkan doa Nabi dan Rasul-Mu Muhammad Saw.”
اللَّهُمَّ احْفَظِ الوَلَدَ الَّذِي أَخْرَجْتَهُ مِنْ عَالَمِ الظُّلْمِ إِلَى عَالَمِ النُّورِ وَاجْعَلْهُ صَحِيْحًا كَامِلًا عَاقِلًا لَطِيفًا.
Allahumma ihfadz al walada alladzu akhrajtahu min ‘aalami addzulmi ila ‘aalami annuri wa aj’alhu sahihan kamilan ‘aaqilan lathifa.
“Ya Allah jagalah anak ini yang engkau telah keluarkan dari alam gelap gulita menuju alam penuh cahaya dan jadikanlah dia anak yang selamat dengan kesehatan yang sempurna, berakal dan lemah lembut.”
اللَّهُمَّ اجْعَلْهُ شَهِيدًا وَمُبَارَكًا وَعَالِمًا وَحَافِظًا مِنْ كَلَامِكَ المَكْنُونِ وَكِتَابِكَ المَحْفُوظ. اللَّهُمَّ طَوّل عُمْرَهُ وَصَحِحْ جَسَدَهُ وَأَفْصِحْ لِسَانَهُ لِقِرَاءَةِ القُرْآنِ وَالحَدِيثِ.
Allahuma ij’alhu syahidan wa mubarakan wa ‘aaliman wa hafidzan min kalaamika al maknuni wa kitaabika al mahfudzi. Allahumma thawwil ‘umrahu wa sahih jasadahu wa afsih lisaanahu liqiraati Al-Qur’an wa al hadits.
“Ya Allah jadikanlah dia seorang yang syahid yang penuh keberkahan, yang alim yang menghafal ayat-ayat-Mu yang tersimpan dalam kitab-Mu yang terjaga. Ya Allah, panjangkanlah umurnya, sehatkanlah badannya, fasihkanlah lisannya untuk membaca Al-Qur’an dan hadis.”
Baca: Kegigihan Al-Aqra, Perempuan Gaza yang Jadikan Oven Tradisional sebagai Simbol Perlawanan
اللَّهُمَّ اجْعَلْهُ صَابِرًا مِنَ المَرَضِ وَالْأَسْقَامِ وَالعَطَشِ بِبَرَكَةِ نَبيكَ سيدنا مُحَمَّدٍ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – وَجَمِيعِ الْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِينَ وَالمَلَائِكَةِ المُقَرَّبِينَ وَالشُّهَدَاءِ وَالْأَوْلِيَاءِ وَعِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ وَبَرَكَتِنَا المُهَاجِرِ إِلَى اللَّهِ أَحْمَدَ بْنِ عِيسَى وَبَرَكَتِنَا الفَقِيهِ الْمُقَدَّمِ مُحَمَّدِ ابْنِ عَلَى بَاعَلَوِي وَبَرَكَتِنَا سُلْطَانِ الأَوْلِيَاء أَبِي صَالِحٍ مُحْيِ الدِّينِ عَبْدِ القَادِرِ الجَيْلانِي وَبَرَكَتِنَا الشَّيْخِ أَبِي بَكْرِ بْنِ سَالِمٍ ( إِنَّ اللَّهَ وَمَلَئِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا ) ( الأحزاب : (٥٦)
Allahumma ij’alhu shabiran min almaradhi wa al asqaami wa al athasyi binarakati nabiyyika Sayyidina Muhammadin (Saw) wa jami’i al anbiyaa’i wa al mursalina wa al malaikatu al muqarrabina wa asyuhada’i wa al awliya’i wa ibadillahi as shalihina wabarakatina al muhajiri ilallahi Ahmad bin Isa wa barakatina al faqihi al muqaddami Muhammad bin Ali Ba’alawi Al-Qadiri Al-Jaylani wa barakatina As-Syekh Abu Bakar bin Salim. Innallaha wa malaikatahu yushalluna ala annabi. Ya ayyuhalladzina aamanu shallu ‘alaihi wasallimu taslima.
“Ya Allah, jadikanlah dia tabah ketika sakit, haus, dan saat menghadapi segala cobaan, dengan keberkahan dari Nabi-Mu dan Rasul-Mu Muhammad Saw, semua para nabi dan rasul, para malaikat yang dekat, para syuhada, para ulama, dan semua hamba Allah yang saleh. Dan dengan keberkahan al-Muhajir ilallah Sayidina Ahmad bin Isa dan Sayidina Al-Faqih Al-Muqaddam Habib Muhammad bin Ali Ba‘alawi, dan keberkahan pemimpin para aulia Syekh Abdul Qadir Al-Jailani. Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada Nabi Saw. Maka wahai orang-orang yang beriman, berselawatlah kalian kepadanya.”