Ikhbar.com: Setan memiliki beragam cara untuk menggoda manusia. Bahkan, ia bisa melontarkan argumentasi yang seakan-akan menunjukkan kebaikan, padahal hanya sebabak jebakan.
Direktur Rumah Dakwah Bin Adnan, KH Ahmad Zuhri Adnan menceritakan, suatu ketika Iblis mendatangi sahabat Rasulullah Muhammad Saw bernama Muawiyah. Kemudian, Iblis yang menyerupai bentuk seorang laki-laki itu membangunkan Muawiyah yang tengah tertidur.
“Usai terbangun, Muawiyah bertanya, ‘Siapakah Anda berani membangunkan saya?’ Kemudian Iblis pun menjawab, ‘Saya Iblis,” kata Kiai Zuhri, disadur dari akun YouTube ZonaZuhri.
Pengasuh Pondok Pesantren Ketitang Cirebon itu pun melanjutkan, Muawiyah setengah terheran mendengar pengakuan Iblis. Lantas, ia menanyakan alasan Iblis membangunkannya di saat tertidur.
“Iblis menjawab, ‘Saya sengaja membangunkan Anda karena sudah waktunya untuk mendirikan salat. Jika Anda tidak salat, niscaya akan berdosa kepada Allah Swt,” kisahnya.
Setelah itu, Muawiyah menyatakan ketidakpercayaannya terhadap alasan Iblis tersebut. “Bukankah Iblis selalu menggoda dan mengajak manusia untuk mengarah ke kesesatan? Kenapa sekarang membangunkan untuk mengerjakan salat?” kata Muawiyah. Iblis pun menjawab, “Ketahuliah, Muawiyah, sesungguhnya saya tidak pernah ingkar dan kufur kepada Allah Swt. Hanya saja, saya hasud kepada Adam hingga Allah murka kepada saya.”
Muawiyah tetap menyatakan tidak percaya alasan tersebut. Hingga kemudian Iblis pun berterus terang;
“Ketahuilah Muawiyah kenapa saya membangunkan Anda untuk salat? Karena jika kamu tidak salat, sebagai sahabat terpilih Rasulullah, maka kamu akan meminta taubat secara sungguh-sungguh kepada Allah Swt.”
Menurut Kiai Zuhri, “Inilah yang ditakuti Iblis. Yakni penyesalan seorang hamba yang luar biasa dengan diiringi zikir itu bernilai 200 kali lipat lebih baik ketimbang salat biasa. Maka, Iblis mencegah sesuatu yang ia benci tersebut.”
Kisah lainnya, lanjut Kiai Zuhri, ada seseorang yang setiap hari hidup di masjid dan gemar melaknat setan minimal sebanyak 1.000 kali dalam sehari. Sekali waktu, pria itu sedang tidur dengan posisi sedikit merapat ke tembok masjid.
“Kemudian setan datang dan membangunkannya. Dia bilang, ‘Bangun wahai anak muda, tembok ini hendak roboh,” kata Kiai Zuhri.
Pria itu pun bangun dan menanyakan siapa dia. Setelah dijawab setan, dia pun berkata, “Kenapa kamu menolong saya? Padahal setiap hari saya mengutuk dan melaknatimu?” Lalu, setan pun menjawab,” Saya membangunkanmu karena saya tidak mau kamu mati syahid. Sementara mati secara tragis apalagi di tempat suci mendapatkan jaminan masuk surga.”
“Berhati-hatilah terhadap rayuan setan yang terlihat baik, padahal tidak,” pesan Kiai Zuhri.
Menurut Kiai Zuhri, dalam menghadapi godaan setan, seseorang harus benar-benar mematuhi apa yang difirmankan Allah Swt dalam QS: Al-Fathir: 6;
إِنَّ ٱلشَّيْطَٰنَ لَكُمْ عَدُوٌّ فَٱتَّخِذُوهُ عَدُوًّا ۚ إِنَّمَا يَدْعُوا۟ حِزْبَهُۥ لِيَكُونُوا۟ مِنْ أَصْحَٰبِ ٱلسَّعِيرِ
“Sesungguhnya setan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuh(mu), karena sesungguhnya setan-setan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala.”