Jumat, 1 Desember 2023
Mengabarkan Kebaikan
  • Home
  • Berita
    • Tekno
    • Tips
  • Tadris
  • Sirah
  • Syariah
  • Nisa
  • Risalah
    • Indana
    • Konsultasi
  • Tasawuf
  • Tsaqafah
  • Doa
No Result
View All Result
Mengabarkan Kebaikan
  • Home
  • Berita
    • Tekno
    • Tips
  • Tadris
  • Sirah
  • Syariah
  • Nisa
  • Risalah
    • Indana
    • Konsultasi
  • Tasawuf
  • Tsaqafah
  • Doa
No Result
View All Result
Mengabarkan Kebaikan
No Result
View All Result
Home Headline

6 Larangan Sunan Gunung Jati Bagi Masyarakat Cirebon

by Redaksi
19 November 2022
in Headline, Sirah
A A
6 Larangan Sunan Gunung Jati Bagi Masyarakat Cirebon

Gambar: Islamramah.com

Share on FacebookShare on Twitter

Ikhbar.com : Syekh Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati merupakan salah satu Walisongo yang menyebarkan ajaran Islam di tanah Cirebon dan sekitarnya.

Meski Sunan Gunung Jati juga merupakan raja Cirebon, namun ia seakan tak berjarak dengan masyarakat. Kedekatan dengan masyarakat itulah yang membuat dakwahnya mudah diterima.

Selain mewariskan beberapa peradaban keislaman di tanah Cirebon, Sunan Gunung Jati juga mewariskan sejumlah larangan bagi masyarakatnya.

Sejumlah larangan yang digaungkan oleh Sunan Gunung Jati tersebut merupakan salah satu nuansa tradisi dalam kepemimpinan Sunan Gunung Jati itu sendiri.

ArtikelTerkait

Jaminan Keselamatan Tawanan Perang dalam Islam

Menelusuri Sejarah Hirah, Kerajaan Pertama di Tanah Arab

Risalah al-Qadha, Kode Etik Hakim era Khalifah Umar bin Khattab

Sengketa Khalifah Ali dan Warga Yahudi

Sejumlah larangan dari Sunan Gunung Jati tersebut konon hingga saat ini masih diamini oleh masyarakat Cirebon.

Dikutip dari buku Jalan Hidup Sunan Gunung Jati karya Eman Suryaman, berikut ini larangan yang diwariskan Sunan Gunung Jati kepada masyarakat Cirebon.

1. Tidak boleh keluar rumah di waktu petang

Larangan dari Sunan Gunung Jati ini dikenal oleh masyarakat Cirebon dengan bahasa “Aja lelungan neng wayah sendekala”.

Larangan dari Sunan Gunung Jati ini dimaksudkan seorang ingat akan waktu. Karena waktu senja sendiri merupakan waktu tanggung malam belum masuk, sedangkan petang sudah berlalu.

Waktu tersebut merupakan saat seorang dari aktivitas harian, sehingga tidak baik bertamu atau mengunjungi seseorang, dan juga tidak baik untuk keluar rumah.

Sebelum kedatangan Sunan Gunung Jati, waktu tersebut diyakini sebagai waktu bergentayangannya setan, jin, dan ruh jahat, sehingga dikhawatirkan akan mengalami hal buruk jika dilanggar.

Namun setelah Sunan Gunung Jati mengajarkan agama Islam, waktu tersebut merupakan waktu persiapan melaksanakan salat Maghrib.

2. Dilarang duduk di atas landasan

Larangan Sunan Gunung Jati ini sebenarnya isyarat simbolis agar tidak memikul sesuatu kesalahan yang tidak pernah dilakukan, atau sesuatu kesalahan dilakukan oleh orang lain tetapi ia yang terkena getahnya.

Selain dilarang duduk di atas landasan, Sunan Gunung Jati juga melarang untuk duduk di atas undak-undakan depan pintu.

Larangan Sunan Gunung Jati ini dikenal masyarakat Cirebon dengan bahasa “Aja ndodok ning umpang-umpangan lawang”.

Karena menurut Sunan Gunung Jati, pintu merupakan tempat keluar masuknya orang, sehingga orang yang duduk di sana akan mengganggu orang yang hendak keluar masuk.

3. Dilarang bersiul pada tengah malam

Sunan Gunung Jati juga melarang seseorang untuk bersiul pada tengah malam. Pantangan tersebut sebenarnya bertunuan untuk kenyamanan di dalam rumah, karena bersiul akan mengganggu orang yang beristirahat.

Larangan bersiul di tengah malam ini dikenal oleh masyarakat Cirebon dengan bahasa “Aja singot ning wayah bengi”, karena akan mengundang bahaya datang ke dalam rumah.

4. Dilarang berhenti sebelum sampai di tempat tujuan

Larangan ini menurut Sunan Gunung Jati dimaksudkan agar dalam melaksanakan sesuatu harus tuntas, jangan setengah-setengah, dan target harus tercapai.

Selain itu, pantangan yang digagas Sunan Gunung Jati itu mengisyaratkan bahwa dalam melaksanakan sesuatu harus didahului perhitungan yang matang.

5. Dilarang membangun rumah yang menghadap ke pertigaan jalan dan membangun rumah di pojok pertigaan jalan yang berbentuk cagak gunting

Sunan Gunung Jati melarang hal tersebut dengan maksud, kedua posisi itu hanya cocok untuk pertokoan atau perkantoran.

Karena posisi tersebut selalu dilewati orang yang berlalu lalang, entah itu orang yang beri’tikad baik ataupun buruk.

6. Menghindari perjalanan kawasan Karanggetas jika hendak ke kota Cirebon

Larangan Sunan Gunung Jati ini bertujuan supaya tujuan yang akan dicapai tidak gates atau gagal.

Sunan Gunung Jati menganjurkan sebaiknya untuk berbelok melalui Panjunan yang memikiki arti bahasa Arab nyata atau ada, dalam hal ini artinya sukses atau berhasil.

Tags: cirebonsunan gunung jatiwaliwali songo
ShareTweetSendShare
Previous Post

Segudang Prestasi, Berikut Profil dan Karier Azyumardi Azra

Next Post

Doa dari Abi Quraish Shihab untuk Tangkal Rasa Takut dan Khawatir

Next Post
Doa dari Abi Quraish Shihab untuk Tangkal Rasa Takut dan Khawatir

Doa dari Abi Quraish Shihab untuk Tangkal Rasa Takut dan Khawatir

Kenang Sosok Azyumardi Azra, Gus Yahya: Beliau Peduli Terhadap Kemajuan Islam

Kenang Sosok Azyumardi Azra, Gus Yahya: Beliau Peduli Terhadap Kemajuan Islam

Hukum Demonstrasi Menurut Gus Baha

Hukum Demonstrasi Menurut Gus Baha

Hukum dan Tata Cara Pelaksanaan Salat Rebo Wekasan

Hukum dan Tata Cara Pelaksanaan Salat Rebo Wekasan

Hukum Menumpang WiFi tanpa Izin

Hukum Menumpang WiFi tanpa Izin

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Geger Terra Infinita Map dan Jabal Qaf ala Penganut Bumi Datar, Begini Penjelasan Ulama Tafsir Al-Qur’an

Geger Terra Infinita Map dan Jabal Qaf ala Penganut Bumi Datar, Begini Penjelasan Ulama Tafsir Al-Qur’an

12 Agustus 2023
10 Hadis tentang Guru

10 Hadis tentang Guru

18 November 2023
Jumlah Seserahan, Uang Dapur, hingga Biaya Resepsi Pernikahan menurut Fikih

Jumlah Seserahan, Uang Dapur, hingga Biaya Resepsi Pernikahan menurut Fikih

15 November 2023
Download Kitab Tafsir As-Sya’rawi PDF Gratis

Download Kitab Tafsir As-Sya’rawi PDF Gratis

13 November 2022
Seleksi Petugas Haji Dimulai Desember 2023

Seleksi Petugas Haji Dimulai Desember 2023

Doa-doa Nabi untuk Orang Sakit

Doa-doa Nabi untuk Orang Sakit

PBNU: Pesantren Jangan Distigma Penuh Kekerasan

PBNU: Pesantren Jangan Distigma Penuh Kekerasan

Rekrutmen ASN 2022 Segera Dibuka: Guru dan Tenaga Kesehatan Jadi Prioritas

Rekrutmen ASN 2022 Segera Dibuka: Guru dan Tenaga Kesehatan Jadi Prioritas

Seleksi Petugas Haji Dimulai Desember 2023

Seleksi Petugas Haji Dimulai Desember 2023

30 November 2023
Arab Saudi Sebut Lebih dari 56 Ribu Orang Jadi Mualaf Sepanjang 2023

Arab Saudi Sebut Lebih dari 56 Ribu Orang Jadi Mualaf Sepanjang 2023

30 November 2023
Gencatan Senjata Israel-Hamas Kembali Diperpanjang

Gencatan Senjata Israel-Hamas Kembali Diperpanjang

30 November 2023
Etika Kampanye Politik dalam Al-Qur’an

Etika Kampanye Politik dalam Al-Qur’an

30 November 2023
Mengabarkan Kebaikan

Segenap kabar kami sajikan melalui prinsip kemanfaatan jurnalisme, lebih tepatnya jurnalisme keislaman yang berkeadaban.

Ikuti Kami

Kanal

  • Berita
  • Doa
  • Headline
  • Indana
  • Konsultasi
  • Nisa
  • Risalah
  • Sirah
  • Syariah
  • Tadris
  • Tasawuf
  • Tekno
  • Tips
  • Tsaqafah
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Iklan & Kerja Sama

Copyright © 2023 Ikhbar.com, All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Tekno
    • Tips
  • Tadris
  • Sirah
  • Syariah
  • Nisa
  • Risalah
    • Indana
    • Konsultasi
  • Tasawuf
  • Tsaqafah
  • Doa

Copyright © 2023 Ikhbar.com, All Rights Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In