Ikhbar.com: Sebuah survei yang dilakukan Jewish People Policy Institute (JPPI) menyebutkan bahwa lebih dari seperempat penduduk Israel berhasrat untuk meninggalkan negaranya.
“Jika mereka bisa, mereka akan meninggalkan Israel,” tulis survei tersebut dikutip pada Ahad, 21 Juli 2024.
Studi tersebut menunjukkan bahwa sekitar 25% warga Yahudi Israel dan 40% warga Palestina yang memiliki kewarganegaraan Israel mengaku pengin keluar dari negara yang dijuluki zionis itu.
“Jika saya memiliki kemungkinan untuk berimigrasi ke luar negeri, saya akan melakukannya,” kata mereka.
Baca: Pengadilan Internasional Vonis Israel sebagai Penjajah Palestina
Berdasarkan angka sensus terbaru dari Badan Statistik Israel, jumlah tersebut sebanding dengan 1.811.750 warga Yahudi Israel dan 835.600 warga Palestina yang memiliki kewarganegaraan Israel.
“Angka tersebut mengimplementasikan lebih dari seperempat populasi penduduk Israel,” tulis JPPI.
Di sisi lain, JPPI mengeklaim bahwa survei tersebut sekaligus menunjukkan bahwa kepercayaan publik terhadap kepemimpinan politik dan militer Israel telah menurun drastis.
“55 persen responden mengatakan bahwa mereka memiliki kepercayaan yang rendah atau sangat rendah terhadap komando militer, dan hanya 26 persen saja yang menyatakan kepercayaan terhadap pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu,” katanya.
Mengenai siapa yang seharusnya memerintah Gaza setelah perang genosida berakhir, pemukim Yahudi Israel tidak menunjukkan preferensi yang signifikan terhadap salah satu dari tiga opsi yang tersedia.
Lebih lanjut, 35% lainnya mendukung pemerintahan sipil Palestina dan kontrol keamanan Israel. Sementara 28% mengaku pengin melihat kontrol sipil dan keamanan Israel secara penuh atas Gaza.
“Hanya 12% responden Yahudi yang mendukung rencana AS untuk pemerintahan sipil oleh entitas Palestina dengan dukungan Arab dan kontrol keamanan Israel,” tulis JPPI.
Survei JPPI juga menyoroti pergeseran sikap terhadap rencana Tel Aviv untuk memulai perang melawan Lebanon. Pada bulan Maret kemarin, sekitar 62% pemukim Israel mendukung perang dengan Lebanon. Meski demikian, pada Juli dukungan ini turun menjadi 56%.
Bersamaan dengan penurunan tersebut, dukungan untuk solusi diplomatik dengan Beirut telah meningkat. Pasalnya, sebanyak 37% pemukim Yahudi Israel dan 67% warga Palestina yang memiliki kewarganegaraan Israel mengatakan bahwa mereka mendukung penyelesaian politik tanpa memperluas perang.
Mengenai ekonomi Israel yang terpukul, sebagian besar responden mengatakan bahwa mereka tidak ingin pemerintah meningkatkan pengeluaran keamanan dengan mengorbankan layanan publik dan menurunkan standar hidup.
Hanya 41% pemukim Yahudi Israel dan 21% warga Palestina berkewarganegaraan Israel yang setuju bahwa langkah tersebut sangat diperlukan.