Ikhbar.com: Media Jepang, Japan Times, mengulas strategi Tim Nasional (Timnas) Sepak Bola Indonesia dengan menyebut banyak melibatkan pemain keturunan Belanda.
Dalam laporannya, Japan Times mengatakan bahwa Indonesia, yang pernah berlaga di Piala Dunia 1938 di bawah kekuasaan kolonial Belanda, kini sedang berada di putaran ketiga kualifikasi Asia untuk Piala Dunia 2026.
“Di kualifikasi ini, Indonesia benar-benar mengandalkan pemain-pemain naturalisasi yang lahir di Belanda,” tulis Japan Times, sebagaimana dikutip pada Kamis, 14 November 2024.
Baca: Jelang Laga Timnas Lawan Jepang, STY: Kevin Diks Dimainkan 100 Persen
Media berbasis di Tokyo itu menjabarkan, skuad Indonesia diisi hingga 10 pemain kelahiran Belanda, hasil dari rekrutmen intensif yang dilakukan oleh Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dalam beberapa tahun terakhir.
“Meski beberapa negara lain juga melakukan naturalisasi pemain, tapi jumlah pemain naturalisasi di Indonesia cukup mencolok. Dari 11 pemain utama yang diturunkan saat melawan Tiongkok bulan lalu, sembilan di antaranya lahir di Belanda,” tulis mereka, dalam artikel berjudul “Indonesia goes Dutch in pursuit of World Cup dreams” tersebut.
Laporan media yang berdiri sejak 1987 itu juga mencatat bahwa sejak 2020, setidaknya sudah ada 15 pemain yang dinaturalisasi untuk memperkuat Timnas Indonesia.
“Meski proses ini mengharuskan mereka melepaskan paspor asli karena Indonesia tidak mengakui kewarganegaraan ganda,” katanya.
“Beberapa pemain yang menonjol antara lain Justin Hubner, bek yang bermain untuk tim cadangan Wolverhampton di Liga Inggris, dan Jay Idzes yang bermain di Serie A Italia bersama Venezia. Selain itu, ada Kevin Diks dari FC Copenhagen dan Rafael Struick yang memperkuat Brisbane Roar di Australia,” sambung mereka.
Japan Times juga mengkritik bahwa meski sepak bola sangat populer di Indonesia, tetapi Timnas memiliki masalah minimnya investasi pada pembinaan usia muda.
“Indonesia kerap menghadapi kendala infrastruktur, pengelolaan, serta masalah keamanan dalam liga domestik, termasuk tragedi stadion pada 2022 (Kanjuruhan) yang menewaskan lebih dari 130 orang,” tulis mereka.
Baca: Ejek Palestina, Suporter Klub Sepak Bola Israel Dikroyok Warga Amsterdam
Sementara itu, salah satu anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Arya Sinulingga menyatakan bahwa upaya yang dilakukan pihaknya untuk terus mencari pemain berkualitas dari diaspora Indonesia di Belanda merupakan strategi yang sah.
“FIFA menyediakan ruang untuk itu. Dan menurut hukum Indonesia pun ini sangat memungkinkan. Jadi kenapa tidak?” ucap Arya.
Di sisi lain, pengamat sepak bola Indonesia Aun Rahman menegaskan, kebijakan naturalisasi memang dipandang sebagai upaya praktis untuk mendongkrak kualitas tim.
“Tujuan utamanya adalah meningkatkan kualitas karena, jujur saja, pembinaan pemain muda di Indonesia belum sebaik di Eropa,” jelas Aun, dari Box2box Soccer Podcast.
Ia menambahkan bahwa hype atau antusiasme masyarakat terhadap pemain-pemain baru hasil naturalisasi juga telah menyerupai pola “idolizing” yang mirip dengan tren K-pop di kalangan anak muda Indonesia.
Para pemain keturunan Belanda ini bahkan langsung mengumpulkan jutaan pengikut di media sosial begitu bergabung dengan Timnas Indonesia.
Menguatnya kualitas Timnas Garuda sekarang ini juga diakui Pelatih Jepang, Hajime Moriyasu.
“Indonesia adalah negara dengan budaya sepak bola yang sangat bergairah. Kini mereka semakin kuat berkat kehadiran pemain naturalisasi yang sebagian besar bermain di Eropa, dan mereka memiliki pemain berkualitas di hampir setiap posisi,” ujar Moriyasu.
Indonesia akan menghadapi timnas Jepang pada Jumat, 15 November 2024, dalam lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2026 yang akan berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta. Pertandingan ini menjadi momen krusial bagi anak asuh Shin Tae-yong yang tengah berjuang di posisi grup.