Ikhbar.com: Direktur Bina Haji Kementerian Agama (Kemenag), Arsad Hidayat mengungkapkan bahwa seleksi petugas haji 1445 H/2024 M akan digelar pada Desember 2023.
Ia mengatakan, proses seleksi petugas haji akan digelar secara berjenjang, mulai dari tingkat Kemenag kabupaten/kota hingga pusat.
“Proses seleksi petugas haji akan digelar mulai akhir tahun. Harapannya pada awal 2024 sudah diperoleh daftar nama yang akan bertugas pada penyelenggaraan ibadah haji 1445 H,” ujar Arsad dikutip dari haji.kemenag pada Kamis, 30 November 2023.
Arsad menyebut, proses seleksi akan dilakukan dengan Computer Assisted Test (CAT) dan wawancara. Ia mengatakan, nantinya akan ada tiga jenis petugas haji yang disiapkan, yakni:
1. Petugas yang menyertai jemaah haji atau yang disebut dengan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Kelompok Terbang (kloter).
2. Petugas yang tidak menyertai jemaah haji atau PPIH Arab Saudi (Non Kloter).
3. Petugas pendukung PPIH.
Tim sudah diberangkatkan ke Arab Saudi
Sementara itu, Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU), Subhan Cholid mengeklaim sudah memberangkatkan tim pengadaan akomodasi dan katering ke Arab Saudi. Mereka diutus untuk mempersiapkan hotel dan konsumsi jemaah.
“Tim Akomodasi dan Tim Katering sudah berangkat ke Arab Saudi pada 27 November 2023,” ujar Subhan.
Sedangkan tim transportasi, kata Subhan, baru diberangkatkan ke Arab Saudi pada hari ini Kmais, 30 November 2023. Mereka dipersiapkan untuk menyiapkan kebutuhan layanan bus jemaah haji 1445 H/2024 M.
“Jemaah haji Indonesia akan tinggal di Arab Saudi selama lebih kurang 41 hari. Selama sembilan hari di Madinah dan sisanya di Makkah,” katanya.
Ia menegaskan, tahun ini pihaknya sekuat mungkin akan mempersiapkan hotel jemaah baik di Makkah dan Madinah.
Terkait layanan katering, Subhan mengatakan bahwa jemaah haji 2024 akan mendapat 127 kali makan, terdiri dari 27 kali makan di Madinah, 84 kali makan di Makkah, dan 15 kali makan selama di Arafah dan Mina (Armuzna).
“Selain itu akan ada satu kali snack berat di Muzdalifah, dan satu kali makan di Bandara Saudi (Jeddah atau Madinah),” ucap Subhan.
Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, Subhan menyampaikan bahwa sajian yang dibidangkan kepada para jemaah akan bercita rasa nusantara.
Selain akomodasi dan katering, kata dia, jemaah haji Indonesia juga akan mendapat layanan transportasi.
“Ada tiga jenis layanan transportasi. Pertama, layanan dari bandara Madinah ke hotel di Madinah (dan sebaliknya). Kedua, layanan bus antar kota dari Madinah ke Makkah (dan sebaliknya). Ketiga, layanan dari bandara Jeddah ke hotel di Makkah (dan sebaliknya). Keempat, layanan bus salawat,” ujarnya.
“Armada bus yang disiapkan yakni usia tahun pembuatan maksimal 5 tahun,” tegasnya.
Ia menjelaskan, tim akomodasi, katering, dan transportasi akan bertugas lebih kurang 30 hari di Arab Saudi.
“Semoga proses pengadaan layanan bisa berjalan lancar dan optimal,” tandasnya.