Ikhbar.com: Presiden China, Xi Jinping menyampaikan apresiasinya kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang akan segera mengakhiri masa jabatannya. Menurut Xi, Jokowi telah memberikan kontribusi pentingnya dalam mempererat persahabatan antara China dan Indonesia.
Apresiasi tersebut disampaikan Xi lewat sambungan telepon pada Senin, 14 Oktober 2024 kemari. Jabatan Presiden Jokowi akan resmi berakhir pada 20 Oktober 2024 mendatang.
“Dalam percakapan itu, Xi menegaskan bahwa China siap bekerja sama dengan Indonesia untuk mempromosikan kerja sama berkualitas tinggi dalam kerangka Belt and Road Initiative (BRI),” demikian dilaporkan China Daily, Selasa, 15 Oktober 2024.
Baca: China Minta Warganya segera Tinggalkan Israel
“Selain itu, ia juga berharap proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung dapat beroperasi secara berkelanjutan serta menciptakan lebih banyak kerja sama yang bermanfaat bagi masyarakat kedua negara,” lanjut mereka.
Xi juga optimistis bahwa pemerintah baru Indonesia yang akan datang akan melanjutkan kebijakan bersahabat terhadap China, serta terus mengembangkan komunitas dengan masa depan bersama, sebagaimana disepakati dalam pertemuannya dengan Jokowi pada 2022.
Tidak hanya itu, Xi juga menyatakan kesiapan China untuk bekerja sama dengan Indonesia dalam menggalang solidaritas negara-negara Global Selatan guna memperkuat kerja sama dan melindungi kepentingan bersama negara-negara berkembang. Hal ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi stabilitas dan kemakmuran kawasan maupun dunia.
Dalam satu dekade terakhir, hubungan China dan Indonesia telah mengalami peningkatan yang signifikan. Selama kepemimpinannya, Presiden Jokowi tercatat telah melakukan delapan kunjungan ke China, sementara Xi dan Jokowi telah bertemu sebanyak 12 kali. Jokowi menyebut telah membangun ikatan pribadi yang kuat dengan Xi.
Presiden Jokowi juga berterima kasih kepada China atas kontribusinya terhadap pembangunan ekonomi Indonesia, dengan menyebut proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung sebagai contoh utama keberhasilan kerja sama BRI. Dalam konteks ekonomi, China telah menjadi mitra dagang terbesar Indonesia selama 11 tahun berturut-turut, dengan investasi yang terus meningkat. Investasi China di Indonesia tercatat telah melampaui USD 52 miliar.
Presiden Jokowi, yang akan digantikan Prabowo Subianto, yakin bahwa di bawah pemerintahan baru, hubungan China dan Indonesia akan terus berkembang. Prabowo telah mengunjungi China pada April 2024, setelah memenangkan pemilihan presiden Maret lalu dan dijadwalkan untuk melakukan kunjungan kedua ke China setelah dilantik bulan ini.
Baca: Para Ayah di China Ramai-ramai Resign dari Kantor demi Urus Anaknya, Ada Apa?
Peneliti dari Departemen Hubungan Internasional di Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Indonesia, Muhammad Habib menyatakan bahwa hubungan bilateral kedua negara mencapai puncaknya selama masa kepemimpinan Jokowi.
Menurutnya, ada banyak hal yang dapat dirayakan bersama, mulai dari peningkatan hubungan antarmasyarakat hingga proyek-proyek strategis besar seperti Kawasan Industri Morowali di Indonesia dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung.