Ikhbar.com: Sekretaris Jenderal (Sekjend) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres menyerukan bahwa rakyat Palestina memiliki hak untuk membangun, mempertahankan, serta menentukan nasib negaranya sendiri. Oleh karena itu, seluruh negara di dunia wajib mengakui keberadaan Palestina.
“Penolakan terhadap solusi dua negara bagi Israel dan Palestina, serta penolakan terhadap hak kenegaraan bagi rakyat Palestina, tidak dapat diterima,” tegas Guterres, dalam KTT Gerakan Non-Blok di Uganda, seperti dikutip dari Arab News, pada Ahad, 21 Januari 2024.
Baca: Tidak cuma Tanah, Israel juga Klaim Makanan Khas Palestina
Menurut Guterres, penolakan seperti itu akan memperpanjang konflik, memperburuk polarisasi, serta menguatkan ekstremis di mana pun.
“Ini telah menjadi ancaman besar terhadap perdamaian dan keamanan global tanpa batas waktu,” katanya.
“Hak rakyat Palestina untuk membangun negaranya sendiri harus diakui oleh semua orang,” tegas Guterres.
Pertumpahan darah yang sedang berlangsung di Gaza, Palestina sejak 7 Oktober 2023 telah menewaskan sekitar 1.140 orang dari pihak Israel, dan sedikitnya 24.927 orang di Gaza. Dari angka-angka tersebut, sebagian besar korban merupakan warga sipil yang terdiri dari perempuan dan anak-anak.
Baca: Korban Tewas Serangan Israel di Gaza Hampir 25 Ribu Orang
Dalam KTT terakhirnya, Gerakan Non-Blok juga mengecam keras agresi militer Israel terhadap Jalur Gaza. Mereka juga menyerukan diberlakukannya gencatan senjata secara permanen.
Para pemimpin negara-negara yang berkumpul di Kampala, Ibu Kota Uganda itu juga menyerukan kemerdekaan dan kedaulatan Negara Palestina.
“Palestina harus diterima sebagai negara merdeka dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya guna mencapai solusi dua negara,” rilis mereka.
Gerakan Non-Blok merupakan forum yang terdiri dari 120 negara yang tidak secara formal beraliansi dengan blok kekuatan besar manapun. Di antara anggotanya adalah India, Iran, Irak, Afrika Selatan, termasuk Indonesia.