Ikhbar.com: Jelang Pemilu 2024 menjadikan segala sesuatu kerap dihubung-hubungkan dengan politik praktis. Terlebih bagi setiap kegiatan yang dinilai mencolok karena mampu menghadirkan ratusan massa.
Ketua Pelaksana Rakorwil Triwulanan dan Daurah Jam’iyyah Perempuan Pengasuh Pesantren dan Muballighah (JP3M) Jawa Barat, Nyai Hj. Najhah Barnamij menyebut tudingan itu juga tidak luput menyasar organisasi yang beranggotakan para nyai se-Indonesia tersebut.
“JP3M bukan organisasi untuk berpolitik, jadi jika ada yang bilang ini untuk mengumpulkan massa saat berpolitik, itu tidak benar,” tegasnya, saat menyampaikan sambutan dalam acara Pertemuan Triwulanan sekaligus Pelantikan Pengurus Wilayah dan Cabang Jam’iyyah Perempuan Pengasuh Pesantren dan Muballighah (JP3M) di Pondok Pesantren Al-Amin Karangsirna, Cicurug, Sukabumi, Jawa Barat pada Rabu, 14 Juni 2023, kemarin.
JP3M merupakan organisasi sosial keagamaan Islam independen berdasarkan Ahlussunnah wal Jamaah an-Nahdliyyah yang mengedepankan silaturahim dan ukhuwah antarpengurus pondok pesantren (ponpes).
Menurut Nyai Najhah, gagasan pembentukan JP3M bersumber dari pemokiran para nyai tentang pentingnya menghadirkan wadah silaturahmi guna menyatukan dan mengatkan visi keislaman dan kebangsaan.
“Sebagai wadah ukhuwah islamiyah antarpengasuh dan muballighah untuk menyatukan visi-misi ilmiyah salafiyah ‘ala Ahlusunnah wal Jama’ah,” katanya.
Baca: Seratusan Nyai Pengasuh Pesantren Hadiri Silaturahmi JP3M di Sukabumi
Ia menyebut, ada empat tujuan dari didirikannya JP3M. Pertama, mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia yang berdaulat, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Kedua, mewujudkan perempuan pengasuh pesantren dan muballighah yang berkualitas dengan kompetensi keagamaan yang unggul.
Ketiga, mewujudkan ittihadul afham (kesatuan pemahaman) dalam pengamalan ajaran Islam ala Ahlussujah wal Jama’ah an-Nahdliyah di masyarakat. “Dan yang terakhir, terlaksananya ajaran Ahlussunah wal Jama’ah di tengah-tengah masyarakat,” katanya.
Selain itu, lanjut Nyai Najhah, JP3M juga bisa menjadi forum berbagi, introspeksi, dan evaluasi guna terus meningkatkan kualitas diri dalam kepengasuhan pesantren.
“Diharapkan pelantikan pengurus JP3M Kabupaten Sukabumi ini bisa menjadikan kita untuk selalu siap dalam menorehkan peran di mana saja. Peran seorang perempuan adalah tiang negara, harus menjadi al-mar’atus salihah (perempuan salehah),” tutupnya.