Ikhbar.com: Jemaah haji Indonesia diminta untuk segera lapor ke Puskesmas setibanya di Tanah Air. Langkah tersebut dilakukan untuk memuluskan petugas kesehatan setempat dalam mengontrol kondisi jemaah.
Imbauan tersebut seperti yang disampaikan Anggota Media Center Kementerian Agama (Kemenag), Widi Dwinan pada Senin, 8 Juli 2024.
Ia mengatakan, jemaah haji yang telah kembali ke Indonesia akan dipantau kesehatannya selama 21 hari oleh dinas kesehatan setempat.
“Apabila selama pemantauan ada gangguan kesehatan, diharapkan agar segera melapor ke fasilitas kesehatan setempat,” katanya.
Baca: [Update Haji 2024] 394 Jemaah Haji Indonesia Wafat, Cek Identitas Lengkapnya di Sini
Ia juga mengimbau jemaah haji untuk tetap menerapkan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) setibanya di kampung halaman dan selama proses pemantauan kesehatan.
Widi menjelaskan, kondisi cuaca di Madinah saat ini paling rendah 28°c dan paling tinggi 43°c. Karenanya, jemaah diimbau untuk tetap menjaga kesehatan dengan makan, minum dan istirahat yang cukup. Mengonsumsi obat yang dianjurkan dokter.
“Membatasi aktivitas di luar hotel dan city tour. Kalaupun harus bepergian, tetap mengenakan alat pelindung diri berupa payung, topi lebar dan kaca mata hitam, membawa air minum untuk mencegah dehidrasi,” ujar dia.
Selama di Tanah Suci, ia meminta jemaah tetap berkelompok dan tidak memisahkan diri agar tidak tersesat. Selain itu, jemaah dimmbau untuk selalu membawa identitas diri berupa paspor, visa, dan gelang tangan.
Hingga saat ini, proses pemulangan jemaah haji ke Tanah Air masih terus berlangsung. Per 7 Juli 2024 pukul 21.00 WAS, jemaah haji dan petugas yang telah diterbangkan ke Tanah Air berjumlah 115.181 orang tergabung dalam 293 kelompok terbang.
Sementara jemaah haji Gelombang II yang diberangkatkan dari Makkah ke Madinah berjumlah 8.661 orang, tergabung dalam 22 kloter.
Sedangkan pada Senin 8 Juli 2024, tercatat ada 17 kelompok terbang, dengan jumlah jemaah haji sebanyak 6.116 orang. Mereka telah dan akan diterbangkan ke Tanah Air, dengan rincian sebagai berikut:
1. Debarkasi Banjarmasin (BDJ) sebanyak 320 jemaah/1 kloter;
2. Debarkasi Jakarta Pondok Gede (JKG) sebanyak 393 jemaah/1 kloter;
3. Debarkasi Jakarta Bekasi (JKS) sebanyak 1.320 jemaah/3 kloter;
4. Debarkasi Jakarta Kertajati (KJT) sebanyak 880 jemaah/2 kloter;
5. Debarkasi Medan (KNO) sebanyak 360 jemaah/1 kloter;
6. Debarkasi Lombok (LOP) sebanyak 121 jemaah/1 kloter;
7. Debarkasi Padang (PDG) sebanyak 393 jemaah/1 kloter;
8. Debarkasi Palembang (PLM) sebanyak 450 jemaah/1 kloter;
9. Debarkasi Solo (SOC); sebanyak 1.080 jemaah/3 kloter:
10. Debarkasi Surabaya (SUB) sebanyak 742 jemaah/2 kloter;
11. Debarkasi Makassar (UPG) sebanyak 450 jemaah/1 kloter.