Ikhbar.com: Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2025 resmi dibuka pada Rabu, 17 Juli 2024. Acara tersebut dibuka langsung oleh Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan di Kantor Kementerian Perdagangan.
Dalam kesempatan itu, Mendag menyebut bahwa JMFW merupakan salah satu program prioritas sesuai dengan amanat Presiden RI. Menurutnya, acara tersebut digelar sebagai wadah untuk mengembangkan modest fashion Indonesia di kancah global.
“Sesuai arahan beliau, tahun 2024 ini Indonesia ditargetkan menjadi pusat industri halal sekaligus kiblat modest fashion dunia,” ujar Zulkifli dikutip dari laman Kemendagri pada Kamis, 18 Juli 2024.
Menurutnya, Indonesia optimistis bahwa modest fashion tidak hanya mampu menginspirasi dunia, tetapi juga dapat menguasai pasar global.
Baca: Indonesia masih Berikhtiar Jadi Kiblat Fesyen Muslim Dunia
“Kami mengajak rakyat Indonesia untuk mewujudkan cita-cita tersebut. Sehingga pada 2045 menjadi Indonesia maju dapat tercapai,” katanya.
Ia menegaskan, acara JMFW menunjukkan bahwa Indonesia memiliki hal yang kita sebut kolaborasi. Karena itu, kata dia, jika berharap bisa menjadi pusat modest fashion dunia, maka kerja sama adalah kunci.
“Hal ini menjadi kekuatan kita untuk menghasilkan sesuatu yang spektakuler,” ujar dia.
Mendag berharap, pelaksanaan acara puncak JMFW 2025 akan ramai pengunjung karena berbarengan dengan TEI 2024. Ia optimistis keragaman budaya dan sinergi yang akan ditunjukkan JMFW 2025 dapat menunjang upaya Indonesia menguasai pasar global modest fashion.
“Pembeli dari seluruh dunia akan melihat kita. Saya optimistis dengan segala upaya yang ditunjang potensi keragaman budaya, kearifan lokal, dan sumber daya manusia kita. Modest fashion Indonesia tidak hanya akan menginspirasi dunia, tetapi juga mampu menguasai pasar global,” katanya.
Sebagai salah satu bentuk sinergi pada JMFW 2025, Kemendag dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menggelar seminar dan kurasi di empat kota di Indonesia, yakni Pekanbaru, Makassar, Solo, dan Bogor.
Kegiatan ini dilakukan untuk menyeleksi pelaku usaha modest fashion melalui mentoring dan fasilitasi mengikuti acara puncak JMFW 2025. Saat ini, telah terpilih 34 pelaku usaha untuk mengikuti JMFW 2025.
Dari sisi pengembangan sumber daya manusia di bidang modest fashion, Kemendag bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dengan memfasilitasi siswa- siswa dari Satuan Pendidikan Vokasi (SPV) untuk menampilkan karya terbaik mereka di acara puncak JMFW 2025.
Sementara itu, untuk sektor kosmetik pada tahun ini, Wardah kembali menjadi salah satu jenama make-up yang akan menampilkan produk-produk inovatifnya di JMFW 2025.
Tahun ini, JMFW juga kembali menggandeng Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) yang akan menempati area khusus bagi para anggotanya. JMFW dapat memberi kesempatan bagi industri tesktil untuk membangun jejaring bisnis dengan jenama fesyen dalam mendorong peningkatan penggunaan produk tekstil dalam negeri.
Dari sisi perbankan, tahun ini JMFW didukung Bank Syariah Indonesia (BSI) sebagai official bank. Dari sisi pemasaran, JMFW akan menggandeng Tokopedia dan ShopTokopedia sebagai platform niaga elektronik resmi yang akan membantu jenama modest fashion menjangkau lebih banyak konsumen di seluruh Indonesia.
Sementara itu, Plt. Dirjen PEN Kemendag Mardyana Sulistyowati mengatakan, JMFW tidak hanya sebatas wadah promosi modest fashion. Keberadaannya juga penting dalam meningkatkan transaksi dagang pelaku usaha modest fashion.
Pada 2022, kata dia, capaian transaksi dagang sebesar USD 13,2 juta, sementara pada 2023 capaian ini meningkat menjadi sekitar US$ 20,9 juta atau setara dengan Rp330 miliar.
Ia menjelaskan, transaksi dihasilkan pembeli yang berasal dari dari Malaysia, Thailand, Persatuan Emirat Arab, Prancis, Nigeria, Iran, India, Singapura, Korea Selatan, dan Indonesia.
“Capaian transaksi ini menunjukkan JMFW menjadi platform penting bagi modest fashion Indonesia untuk lebih dikenal konsumen dunia. Capaian tersebut juga membuktikan bahwa produk modest fashion Indonesia memiliki daya tarik, berstandar tinggi, dan dapat diterima secara internasional,” kata Mardyana.