Ikhbar.com: Menteri Agama (Menag) RI, Yaqut Cholil Qoumas, menandatangani Mutual Recognition Agreement (MRA) Jaminan Produk Halal (JPH) dengan Halal Italia. MRA menjadi landasan saling pengakuan sertifikat halal antara Kementerian Agama (Kemenag) RI dengan Halal Italia.
Penandatanganan MRA dilakukan di Palazzo Castiglioni (Castiglioni Palace) Corso Venezia 47, Kota Milan, yang difasilitasi Associazione Italiana Commercio Estero (AICE), yakni asosiasi pedagang terbesar di Italia.
“Saya menyampaikan selamat dan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada Halal Italia, yang telah bekerja sama dengan BPJPH (Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal) dalam menyelenggarakan acara yang sangat berharga ini. Halal Italia merupakan salah satu mitra BPJPH dalam menyelenggarakan Sertifikasi Halal berdasarkan Standar dan Penerapan Sistem Jaminan Produk Halal (SJPH),” kata Menag, usai menandatangani MRA di Milan, Italia, dikutip dari Kemenag, pada Kamis, 19 September 2024.
“Penandatanganan MRA ini dimaksudkan untuk membangun kemitraan yang saling menguntungkan antara Indonesia dan Italia, melalui Halal Italia sebagai salah satu Lembaga Sertifikasi Halal yang sesuai dengan standar Indonesia,” lanjutnya.
Baca: Kemenag Perluas Kerja Sama Sertifikasi Halal ke Eropa
Menag menegaskan, bahwa sesuai amanat Undang-undang (UU) Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal, produk masuk, beredar, dan diperdagangkan di wilayah Indonesia harus disertifikasi halal terlebih dahulu.
Pemberlakukan kewajiban sertifikasi halal tahap pertama ini akan dimulai pada Oktober 2024 mendatang bagi beberapa jenis produk. Sehingga, sektor industri wajib melakukan pemenuhan regulasi JPH tersebut dengan baik, dalam membangun kemitraan internasional yang lebih besar.
“Ini juga dapat memperkuat integrasi pasar regional, dan meningkatkan aksesibilitas produk halal bagi lebih banyak konsumen. Sehingga konsumen dapat memiliki kepercayaan penuh terhadap produk halal yang mereka beli dan konsumsi,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Menag Yaqut mengatakan bahwa sertifikasi halal telah bertransformasi, dari yang semula bersifat sukarela menjadi wajib, dan dari yang semula dikelola organisasi masyarakat menjadi kewenangan negara.
Sertifikasi halal juga telah bertransformasi menjadi bagian penting ekosistem halal yang menarik perhatian dunia, karena pasarnya yang besar, dan nilainya yang menjanjikan.
“Halal dapat dianggap sebagai konsep universal, relevan bagi semua orang, dan tidak terbatas hanya pada komunitas Muslim. Halal menandakan komitmen terhadap gaya hidup yang sehat. Di luar konotasi religiusnya, halal melambangkan keselamatan, kesehatan, keutuhan, kebersihan, keberlanjutan, integritas, dan kesejahteraan yang semuanya merupakan ciri peradaban modern, dan standar global yang ditetapkan untuk menjamin kualitas halal,” ungkap Menag.
Sekretaris Jenderal AICE, David Doninotti, dalam kesempatan tersebut menyatakan, bahwa dicapainya MRA tersebut adalah peristiwa bersejarah, tidak hanya di Milan, namun juga di Eropa. David mengungkapkan rasa terima kasih yang mendalam atas kehadiran Menag.
Ia juga menggarisbawahi tugas yang telah lama diemban oleh AICE dalam memperkuat hubungan komersial dengan Indonesia dalam 20 tahun terakhir.
Dalam kesempatan yang sama, CEO Halal Italia, Hamid Distefano, menyampaikan rasa terima kasih kepada tuan rumah, dan sambutan hangatnya atas nama tim Halal Italia.
Baca: 3.000 Desa Wisata Jadi Titik Percepatan Sertifikasi Halal Indonesia
Hamid menekankan bahwa jalan, dan prosesur menuju ditandatanganinya MRA tersebut patut disyukuri, sebagai hasil dari rangkaian asesmen dan penilaian kesesuaian yang sebelumnya telah dilaksanakan oleh Tim AsesmenLembaga Halal Luar Negeri (LHLN) BPJPH.
Ia juga mengapresiasi kerja BPJPH, serta bimbingan dan arahan dari Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), Muhammad Aqil Irham.
“MRA ini merupakan langkah bersejarah dalam memperkuat hubungan antara Indonesia dan Italia. Tidak hanya pada tingkat komersial, tetapi dalam perspektif membangun jembatan spiritual, dan persaudaraan antara komunitas Islam di Barat dan di Timur,” ungkap Hamid.