Ikhbar.com: Puluhan mayat warga Palestina ditemukan di lingkungan Tal al-Hawa setelah pasukan Israel menarik diri dari beberapa bagian Kota Gaza, demikian disampaikan oleh petugas penyelamat Palestina. Tim pertahanan sipil Gaza melaporkan bahwa sebagian besar korban adalah keluarga, wanita, dan anak-anak.
Juru bicara pertahanan sipil Gaza, Mahmoud Basal, mengatakan, beberapa mayat ditemukan dalam kondisi rusak parah dan dimakan oleh anjing.
Baca: Belasan Relawan Kesehatan Indonesia Terjebak di Jalur Gaza
“Setidaknya ada 60 mayat yang dihitung. Beberapa jenazah langsung dimakamkan di tempat, sementara yang lainnya dibawa ke rumah sakit terdekat,” ujar Basal, dikutip dari Al Jazeera, pada Minggu, 14 Juli 2024.
Basal menambahkan bahwa masih banyak mayat yang tertimbun di bawah reruntuhan, dan upaya penyelamatan terhambat oleh pasukan Israel yang masih berada di sekitar lokasi.
Penemuan mayat-mayat ini terjadi setelah pasukan Israel menarik diri dari wilayah Shujaiya di Kota Gaza, yang sebelumnya dihuni oleh lebih dari seperempat penduduk Gaza sebelum perang.
Kota tersebut sebagian besar hancur pada akhir 2023, namun ratusan ribu warga Palestina kembali ke rumah mereka sebelum kembali diperintahkan untuk mengungsi oleh Israel.
Dalam laporan itu, dinyatakan pula bahwa Hamas, kelompok Palestina yang memerintah Gaza, menuduh pasukan Israel melakukan kekejaman dan menyerukan pertanggungjawaban internasional atas tindakan yang mereka sebut sebagai kejahatan perang genosida dan pembersihan etnis.
Hamas mendesak PBB dan masyarakat internasional untuk segera mengambil langkah-langkah untuk mengakhiri perang pemusnahan oleh Israel.
Dalam insiden terkait, sebuah serangan udara Israel di Khan Younis menewaskan sedikitnya empat pekerja bantuan dari organisasi kemanusiaan Inggris, Al-Khair Foundation. Para pekerja tersebut tewas saat sedang bersiap untuk mendistribusikan bantuan di daerah tersebut.
Baca: Liga Arab Sepakat Boikot Perusahaan Israel
Sementara itu, para mediator terus berupaya mencapai kesepakatan gencatan senjata yang akan membebaskan tawanan Israel dengan imbalan warga Palestina yang dipenjara oleh Israel.
Pejabat senior Hamas menyalahkan Israel atas kegagalan mencapai kesepakatan yang telah diupayakan sejak tawaran gencatan senjata disusun AS seminggu yang lalu.