Ikhbar.com: Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta, KH Nasaruddin Umar mengajak umat Muslim untuk introspeksi diri jelang datangnya tahun baru 2024.
Imbauan tersebut disampaikan ulama kelahiran Bone, Sulawesi Selatan itu saat menghadiri Muhasabah Akhir Tahun 2023 pada Sabtu, 30 Desember 2023 di Masjid Istiqlal, Jakarta.
“Saya hanya ingin mengingatkan kepada kita semua bapak ibu, mari kita mengintrospeksi diri kita, kata Rasulullah Saw ‘alangkah ruginnya umatku kalau hari kemarin itu masih sama dengan hari ini juga harinya,” ujar Kiai Nasaruddin Umar.
Dalam acara yang diselenggarakan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta itu, Kiai Nasaruddin juga mengingatkan bahwa tingkat spiritual dan prestasi perlu ditambah.
“Yang ditingkatkan tidak hanya matrealistik, tetapi juga spiritualitas dan prestasi. Hal itu mengingat tahun baru berarti menambah usia kita,” katanya.
“Jadi maksudnya apa? Sedapat mungkin setiap kali umur kita bertambah, prestasi, spiritual kita pun juga ikut bertambah, jangan hanya prestasi material yang kita gunakan,” imbuhnya.
Baca: Tafsir QS. Al-Hasyr Ayat 18: Perintah Muhasabah
Dalam kesempatan tersebut, Kiai Nasaruddin juga mengimbau jemaah untuk melaksanakan kewajiban salat dengan didasari rasa cinta, bukan karena takut masuk neraka. Dia ingin spiritualitas jemaah terus bertumbuh.
“Kita melakukan salat itu karena itu wajib takut masuk neraka dan masuk surga, akan tetapi kalau orang sudah naik kelas bukan karena wajib tetapi dia mencintai salat itu sendiri,” ujar ulama yang juga menjabat Rektor Universitas Perguruan Tinggi Ilmu Al-Qur’an (PTIQ), Jakarta itu.
Dia juga berharap seluruh umat Muslim naik kelas pada level spiritualitasnya di tahun depan. Dia mengimbau jemaah mulai berkontemplasi dan tak hanya menggunakan akal melainkan rasa batin.
“Saya mohon kepada kita semua yang hadir, tahun 2024 besok ini mari mulai berkontemplasi. Jangan menggunakan akal, akal, akal, dan pikiran, pikiran melulu, sesekali kita menggunakan rasa batin kita ini,” ujar dia.
“Semoga kita semuanya ini, insyaallah besok bersama-sama naik kelas di atas kelas kita yang ada pada saat ini,” tambahnya.
Lebih lanjut, dia juga mengajak jemaah mendoakan ulama yang telah wafat saat masa pandemi Covid-19. Kiai Nasaruddin menyebut ada 700 ulama yang telah wafat saat pandemi.
“Izinkan saya mengajak kita semuanya untuk membacakan surat Al-Fatihah kepada para ulama kita, 700 ulama NU yang wafat pada masa Covid di seluruh Indonesia bapak ibu. Mencetak ulama baru sekarang susahnya luar biasa,” tandasnya.