Ikhbar.com: Penduduk Gaza, Palestina berharap memasuki tahun baru 2024 ini perang Israel-Hamas segara berakhir. Mereka menginginkan kembali hidup damai.
Salah satu warga Gaza yang mengungsi di kamp Ramah, Mahmoud Abou Shahma (33) mengaku ingin sekali merayakan tahun baru di rumah bersama keluarganya. Namun harapannya itu pupus mengingat konflik Israel-Hamas yang masih berlangsung.
“Kami berharap tahun 2024 akan tiba di bawah naungan yang lebih baik dan kami dapat merayakan tahun baru di rumah bersama keluarga,” ujar Shahma dikutip dari AFP pada Ahad, 31 Desember 2023.
“Kami berharap perang akan berakhir dan kami dapat kembali ke rumah kami dan hidup damai”, imbuhnya.
Pengungsi Gaza di Rafah lainnya, Umm Louay Abu Khater (49) mengatakan bahwa dirinya merasa lelah hidup di tengah konflik Israel-Hamas yang belum juga usai.
“Cukup dengan perang ini! Kami benar-benar lelah,” katanya.
Ia mengaku tak tahan dengan kondisi yang mengharuskan berpindah-pindah tempat untuk menghindari pengeboman Israel.
“Kami terus-menerus berpindah dari satu tempat ke tempat lain dalam cuaca dingin. Bom-bom terus berjatuhan ke arah kami siang dan malam,” ujar Khater.
Israel targetkan fasilitas medis
Tercatat sudah 21.672 warga Palestina terbunuh dalam konflik Israel-Hamas yang dimulai sejak 7 Oktober 2023. Sementara 56.165 lainnya mengalami luka-luka. Para korban tersebut didominasi dari kalangan anak-anak dan perempuan.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Gaza mengatakan, sekitar 312 petugas medis telah tewas di Jalur Gaza akibat serangan Israel. Pihak Zionis juga melancarkan serangan terhadap 142 fasilitas medis di jalur tersebut, akibatnya sebanyak 23 rumah sakit dan 53 puskesmas tidak lagi bisa beroperasi.
“Kejahatan Israel terhadap sistem layanan kesehatan Gaza telah menyebabkan kematian 312 petugas medis. Sebanyak 104 ambulans hancur atau rusak,” kata Kemenkes Gaza.
Selain itu, Israel juga dilaporkan telah menangkap 99 petugas medis Palestina, termasuk dokter kepala rumah sakit di Jalur Gaza Utara.