Ikhbar.com: Temu Nasional (Tunas) Gusdurian 2022 menghasilkan dokumen resolusi dan rekomendasi untuk bangsa Indonesia dengan tajuk “Mempersoalkan Oligarki untuk Inklusi Sosial, Politik, dan Ekonomi”.
Dalam acara yang berlangsung di di Gedung Mudzdalifa Asrama Haji Sukolilo Surabaya itu, terdapat 5 poin besar dalam rumusan resolusi dan rekomendasi tersebut. Minggu, (16/10/2022).
Di samping itu, juga terdapat 15 poin turunan yang membahas tentang cara dan strategi yang akan dilakukan oleh Jaringan Gusdurian untuk mencapai resolusi dan rekomendasi yang dihasilkan.
Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian, Alissa Wahid mengatakan, dokumen tersebut lahir dari latar belakang masalah yang dihadapi Indonesia saat ini.
Baca juga: Gus Miftah: Tradisi Maulidan Masih Eksis di Indonesia Karena Adanya NU
Alissa menyebut, kekuasaan hari ini semakin terkonsentrasi di kalangan elit, sehingga mengakibatkan buntut panjang permasalahan di sektor lainnya.
“Kekuatan kapital mengental di berbagai bidang. Kepentingan rakyat terabaikan. Kelestarian alam tergadaikan. Oligarki menjadi sumber masalah bangsa yang harus kita koreksi. Penguatan demokrasi substansial menjadi solusi untuk mewujudkan inklusi sosial, ekonomi, dan politik,” terang Alissa di hadapan 1.500 peserta Tunas Gusdurian.
Adapun 5 poin resolusi dan rekomendasi hasil Tunas Gusdurian 2022 tersebut meliputi: Pertama, desakan Jaringan GUSDURian pada pemerintah dan parlemen untuk memperluas ruang demokrasi.
Alissa menerangkan bahwa, desakan ini salah satunya dapat dilaksanakan dengan melakukan revisi berbagai regulasi yang kontraproduktif terhadap keadilan ekonomi dan jaminan ruang hidup yang setara, seperti UU Minerba, UU Cipta Kerja; serta kebebasan berpendapat dan berekspresi, seperti UU ITE.
“Poin kedua yakni, kami mendesak pemerintah menegakkan hukum yang mencerminkan keadilan dan pemenuhan hak-hak konstitusional dengan menuntaskan kasus HAM berat dan memulihkan hak-hak korban,“ kata Alissa.
Baca juga: Gus Yahya Apresiasi Langkah Cepat Kapolri Tetapkan Teddy Minahasa Sebagai Tersangka
Alissa menambahkan, desakan tersebut di antaranya dengan memberantas korupsi dan menguatkan institusi KPK, Kejaksaan, Kepolisian dan Kehakiman hingga mempercepat reformasi TNI, Polri, Kejaksaaan, dan Kehakiman.
Poin ketiga, lanjut Alissa, Jaringan Gusdurian mendesak kepada pemerintah untuk melakukan demokratisasi ekonomi yang inklusif, responsif gender dan penyandang disabilitas.
Poin ini, kata Alissa, dapat dilakukan dengan 3 cara, dari memberikan perhatian yang lebih kuat kepada UMKM, melalui penguatan program inklusi keuangan dan akses pasar hingga mewujudkan transisi energi yang berkeadilan.
“Keempat, kami berkomitmen mengawal pemilu 2024 untuk terwujudnya rekonfigurasi kekuasaan,” lanjut putri sulung Gus Dur tersebut.
Terkait komitmen mengawal pemilu 2024 ini, Jaringan Gusdurian berencana melakukannya dengan beberapa cara, di antaranya dengan melakukan pendidikan politik untuk mencegah maraknya praktik politik uang dan polarisasi sosial hingga mendesak parpol melakukan reformasi kepartaian menuju accountable programatic-based party.
Terakhir, Alissa mengungkapkan bahwa Jaringan Gusdurian terus berkomitmen memperkuat konsolidasi masyarakat sipil untuk perimbangan oligarki kelompok elit.
“Hal ini dilakukan dengan cara mengajak seluruh elemen masyarakat sipil untuk melakukan pendidikan politik, pemberdayaan ekonomi, dan advokasi kasus-kasus rakyat, serta membangun ruang-ruang dialog antar-elemen untuk memperkuat kohesi dan solidaritas sosial,” pungkas Alissa.
Baca juga: Visa Umrah Jemaah Indonesia Tetap Gunakan Skema B to B
Setelah pembacaan poin-poin resolusi Gusdurian untuk Indonesia, Alissa kemudian menutupnya dengan menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh penggerak Gusdurian dari seluruh Indonesia dan luar negeri yang hadir pada acara Tunas Gusdurian 2022 ini.
Acara penutupan Tunas Gusdurian 2022 ini kemudian disambung oleh sesi nasihat gerakan untuk Gusdurian dari sahabat Gus Dur, Gus Mus, serta dilanjut dengan sambutan Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid sebelum akhirnya ditutup dengan doa lintas iman pada pukul 11.15 WIB.