Ikhbar.com: Langkah kakinya penuh dengan kepercayaan diri. Ia tampak tak ragu saat menaiki tangga panggung lomba pidato yang digelar Lembaga Dakwah (LD) Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Cirebon.
Itulah sosok yang tergambar pada diri Lufita Amalia. Perempuan kelahiran Cikarang, Bekasi, Jawa Barat itu tampak begitu piawai dalam menyampaikan pidato menggunakan Bahasa Cirebon.
Lufita mengaku mengikuti ajang lomba pidato yang berlangsung di lapangan Jogging Track GOR Watubelah, Sumber, Kabupaten Cirebon pada Sabtu-Ahad, 28-29 Oktober 2023 itu dijadikannya sebagai wadah untuk mengasah kepercayaan diri.
Pemilihan Bahasa Cirebon bukan tanpa alasan. Menurut Lufita, bahasa tersebut lebih cocok dengan karakter pribadinya.
“Karena menurut saya Bahasa Cirebon ini lebih cocok dengan karakter saya yang memang nada bicaranya cepat. Kalau menggunakan Bahasa Indonesia justru saya merasa kesulitan,” ujarnya kepada Ikhbar.com pada Ahad, 29 Oktober 2023.
Baca: Hari Santri di Cirebon bakal Hadirkan Efek Rumah Kaca
Melalui kegiatan ini, ia berharap bisa lebih sukses dalam menyongsong masa depan. Selain itu, ajang tersebut juga dijadikannya sebagai pengalaman untuk mengikuti event serupa.
Ia mengajak para santri untuk meneruskan perjuangan ulama terdahulu dengan lebih giat lagi dalam berdakwah.
Peserta lainnya, Sultan mengaku kalau dirinya baru pertama kali mengikuti lomba pidato. Santri asal Pondok Pesantren Assanusi, Cirebon itu merasa terkesan dengan lomba yang digelar LD PCNU Kabupaten Cirebon.
“Kesannya luar biasa ya, karena ini pengalaman pertama saya mengikuti lomba pidato,” ucap dia.
Ia mengatakan, lomba pidato tersebut sekaligus dijadikan ajang untuk belajar dan mendapatkan pengalaman untuk lebih giat dalam syiar agama Islam.
“Soal juara itu urusan belakangan, yang penting melalui kegiatan ini saya bisa lebih baik lagi,” katanya.
Sementara itu, Ketua LD PCNU Kabupaten Cirebon, Kiai Saeful Mustajab mengatakan, lomba pidato tersebut memang digelar dalam rangka memperingati Hari Santri 2023.
Menurutnya, lomba pidato tersebut digelar dengan tujuan mengorbitkan dai muda yang andal.
“Tujuannya tentu dapat melahirkan dai-dai muda yang hebat, dan bisa menuntun masyarakat,” katanya.
Ia menjelaskan, dalam lomba tersebut memang terdapat beberapa kategori bahasa, yakni Bahasa Indonesia, Bahasa Cirebon, Bahasa Inggris, dan Bahasa Arab.
“Pasca lomba ini akan ada pembinaan dari LDNU, dengan tujuan agar mereka lebih baik dan lebih top lagi,” ujar dia.
Ia berharap, para peserta ke depannya dapat meneruskan dan memperdalam khazanahnya. Hal itu dilakukan agar dakwah mereka bisa lebih luas.
“Santri harus bisa melanjutkan perjuangan ulama NU, dan tidak putus berdakwah hingga akhir ayat,” tandasnya.
Sebagai informasi, selain lomba pidato, PCNU Kabupaten Cirebon juga menggelar beberapa kegiatan lain, seperti lomba hadroh, dan Pekan Raya Cirebon (PRC).