Ikhbar.com: Kementerian Kebudayaan Kerajaan Arab Saudi meluncurkan proyek dokumentasi dan pemetaan situs-situs bersejarah para penyair era pra-Islam. Proyek yang ditandai dengan pemasangan papan tanda itu dilakukan demi memperkenalkan karya-karya puisi mereka di masa lalu, terutama kumpulan karya dengan sebutan “Muallaqat” (Suspended Odes) atau tujuh puisi panjang yang pernah digantung di dinding ka’bah.
“Proyek ini akan dilakukan mencakup dokumentasi beberapa situs yang tersebar di seluruh Riyadh, tempat para penyair terkenal dilahirkan dan tinggal,” rilis kementerian, sebagaimana dikutip dari Saudi Gazette, Selasa, 26 Maret 2024.
Baca: Cerita para Nonis Turut Berpuasa Ramadan di Arab Saudi
Para penyair yang dimaksud antara lain Laila Al-Akhiliya, Majnun Laila, Imru’ Al-Qais, dan Labid bin Rabi’ah.
“Proyek ini mendokumentasikan beberapa situs di wilayah Al-Qassim seperti Menara Al-Shanana di Kota Al-Rass, yang dikaitkan dengan penyair Zuhair bin Abi Salma. Juga mencakup sejumlah wilayah di seluruh Arab Saudi seperti Al-Baha, Al-Ahsa, Taif, Hail, Madinah, Asir, dan Najran,” sebut mereka.
Proyek juga akan mencatat dan merekam jalur yang dilalui penyair Arab paling terkenal dalam sejarah, seperti Al-Shanfari, yang lahir dan besar di Desa Salaman; Al-Saltan Al-Abdi, yang tinggal di Jabal Al-Buraiqa; Tarafa bin Al-Abd di Jabal Al-Qara; Ali bin Al-Muqarrab Al-Ayouni di Taman Al-Oyoun dan Al-Nabigha Al-Dhibani yang terkait dengan Souk Okaz.
“Situs bersejarah tersebut juga mencakup rumah penyair Hatem Al-Ta’i di Hail, penyair Hassan bin Thabit di medan perang Uhud, penyair Al-Khansa’ di Madinah, penyair Abd Yaghouth Al-Harthy yang tinggal di Madinah, sebuah situs yang saat ini mencakup Taman Pangeran Jalawi bin Abdul-Aziz di Najran, dan penyair Ibn Al-Dumina, yang rumahnya berada di kota bersejarah Al-Abala di Asir,” ungkap mereka.
Baca: Sebab Akrab Unta dan Arab
Kementerian juga mengatakan bahwa poryek ini bertujuan untuk menegaskan posisi sentral Saudi dalam sejarah dan kebudayaan masyarakat Arab.
“Proyek ini juga merupakan bentuk dari upaya untuk menarik minat dan perhatian para wisatawan terhadap situs-situs bersejarah di Arab Saudi,” pungkas kementerian.