Ikhbar.com: Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkapkan bahwa sudah ada 27 petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) pada Pemilu 2024 yang meninggal dunia.
Data tersebut seperti yang disampaikan Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi pada Jumat, 16 Februari 2025.
“Sampai saat ini tercatat 27 kasus kematian yang dilaporkan,” ujar Nadia dikutip dari Antara pada Jumat, 16 Februari 2024.
Ia menjelaskan, kasus meninggalnya petugas KPPS itu tersebar di sejumlah daerah, seperti Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Banten, dan DKI Jakarta.
Berdasarkan data yang dihimpun pada Jumat, 16 Februari 2024 pukul 14:00 WIB, Nadia menyebut bahwa kematian petugas KPPS diakibatkan dari berbagai penyakit. Berikut rinciannya:
a. Penyakit jantung: 9 orang.
b. Kecelakaan: 4 orang.
c. Infeksi syok septik: 2 orang.
d. Komorbid: 2 orang.
e. sindrom distres pernapasan akut (ARDS): 1 orang.
f. Hipertensi: 1 orang.
g. Status kematian dalam perjalanan ke rumah sakit: 8 orang.
“Status kematian dalam perjalanan ke rumah sakit tersebut tengah menunggu konfirmasi,” kata Nadia.
Berikut sebaran jumlah petugas KPPS yang meninggal dunia berdasarkan provinsinya:
1. Sumatera Utara: 1 kasus
2. Riau: 1 kasus.
3. Sumatera Selatan: 2 kasus.
4. Banten: 2 kasus.
5. DKI Jakarta: 3 kasus.
6. Jawa Barat: 5 kasus.
7. Jawa Tengah: 7 kasus.
8. Jawa Timur: 5 kasus.
9. Sulawesi Utara: 1 kasus.
Baca: Tips Jaga Kesehatan Fisik dan Mental untuk KPPS, Caleg, dan Timses pasca Pemilu
Penurunan angka
Sementara itu, Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, angka KPPS pada Pemilu 2024 menurun dibandingkan pada pesta demokrasi sebelumnya.
“Dibandingkan pemilu sebelumnya yang angka kematiannya di atas 100 orang, tahun ini menurun jauh,” katanya.
Untuk penurunan kasus, Kemenkes mencatat jumlah kematian KPPS pada Pemilu 2024 sebanyak 27 kasus, sedangkan pada 2019 ada 894 kasus.
Menkes Budi mengungkapkan, turunnya angka kematian petugas salah satunya dipengaruhi kesadaran kesehatan yang meningkat dari para calin petugas KPPS.
“Kita merasa bahwa masyarakat sudah lebih paham kalau bekerja itu jangan terlalu dipaksakan,” ujarnya.
Ke depannya, Menkes Budi menargetkan tidak ada lagi kasus kematian bagi petugas KPPS pada saat bertugas.
Salah satu caranya, ungkap dia, adalah dengan meneruskan kegiatan skrining kesehatan bagi para calon anggota KPPS sebelum ditetapkan, sebagaimana yang dilakukan pada pemilu kali ini.
“Rata-rata mereka punya komorbid, jadi ada darah tinggi, ada diabetes. Mungkin yang ingin kita lakukan sebelum jadi anggota KPPS, kita skrining dulu untuk memeriksa tekanan darah tinggi dan tes gula. Penyebabnya yang sering dua penyakit itu,” tutur Menkes Budi.