Ikhbar.com: Petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dianggap sebagai salah satu pahlawan demokrasi, atas jasanya menyukseskan proses Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Namun, para penyelenggara Pemilu masih berpotensi risiko yang berdampak kepada kesehatan, lantaran pekerjaan yang dilakukannya sangat melelahkan.
Baca: Tips Jaga Kesehatan untuk Anggota KPPS
Kepala Seksi Pelayanan Medik RSUD Tamansari, dr. Ngabila Salama, MKM, membagikan sejumlah saran bagi petugas KPPS, calon legislatif (caleg), dan tim sukses (timses) setelah berakhirnya Pemilu 2024.
Ngabila menegaskan pentingnya deteksi dini dalam menjaga kesehatan fisik dan mental pasca-Pemilu. Dia mendorong para pihak terkait, termasuk KPPS, panitia Pemilu, caleg, timses, dan simpatisan, untuk lebih peka terhadap keluhan kesehatan mereka masing-masing.
“Pemilu sudah berlalu, deteksi dini adalah kunci. Untuk petugas KPPS, panitia Pemilu, caleg, timses, simpatisan (diharapkan) lebih peka dengan keluhan kesehatan masing-masing,” ungkap dia, dikutip Jumat, 16 Februari 2024.
Praktisi kesehatan masyarakat tersebut menggarisbawahi perlunya menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sebagai langkah pencegahan terhadap masalah kesehatan fisik yang mungkin muncul pasca-Pemilu.
Ngabila menyarankan penerapan PHBS, termasuk penggunaan masker di tempat ramai, cuci tangan yang rajin, serta konsumsi vitamin D3 dan vitamin C sesuai anjuran dokter untuk menjaga kebugaran dan sistem kekebalan tubuh.
“Cek kesehatan rutin. Pakai masker di keramaian, rajin mencuci tangan, mengonsumsi vitamin D3 dan vitamin C secara oral (minum) atau injeksi (injeksi atas saran dokter) agar kondisi badan fit, imunitas terjaga,” kata Ngabila.
Selain itu, dia mendorong adopsi pola hidup sehat CERDIK, yang mencakup berhenti merokok, berolahraga setiap hari, konsumsi sayur dan buah, serta membatasi asupan gula, garam, lemak, dan minuman berkafein.
Ngabila juga menekankan pentingnya tidur yang cukup dan mengelola stres dengan baik untuk menjaga kesehatan mental. Dia mengingatkan agar mereka yang memiliki penyakit kronis memeriksakan diri secara teratur ke Puskesmas atau klinik terdekat.
Dalam konteks kesehatan mental, Ngabila menyoroti gejala-gejala ringan seperti kecemasan, kesulitan tidur, dan perubahan mood. Dia mendorong untuk berkonsultasi dengan ahli segera jika mengalami gejala tersebut, untuk mencegah kemungkinan berkembangnya masalah kesehatan mental yang lebih serius.
Selain itu, dia mengajak untuk selalu mempertahankan pikiran positif dan mengambil hikmah dari setiap peristiwa. Ngabila menutup diskusi dengan mengingatkan pentingnya menerapkan prinsip CERIA, yang mencakup kecerdasan intelektual, spiritual, emosional, serta aspek empati dan interaksi sosial yang bermanfaat.
“(Gangguan) kesehatan mental ada yang berat dan ringan. Kalau yang ringan, biasanya konsultasi online dengan psikolog, psikiater, atau poli rawat jalan saja itu cukup,” pungkas dia.