Ikhbar.com: Parlemen Israel mengesahkan undang-undang yang melarang Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) melintas dan beroperasi di wilayahnya. Mereka menyebut beberapa staf UNRWA terlibat dalam serangan pada 7 Oktober 2023 lalu dan menjadi anggota kelompok bersenjata, termasuk Hamas.
“Para pekerja UNRWA yang terlibat aksi teroris harus bertanggung jawab,” kata Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, sebagaimana dikutip dari Reuters, Selasa, 29 Oktober 2024.
Baca: 1.000 Lebih Warga Gaza Dibunuh Israel dalam Waktu Kurang dari Sebulan
Menanggapi hal tersebut, Kepala UNRWA, Philippe Lazzarini mengkritik kebijakan tersebut sebagai pelanggaran hukum internasional.
“Ini adalah upaya terbaru untuk mendiskreditkan UNRWA dan menghapus peran kami dalam membantu pengungsi Palestina,” ujarnya.
Pada hari yang sama, tentara Israel mengintensifkan serangan ke utara Gaza, yang menurut Badan Darurat Palestina, telah menyebabkan sekitar 100.000 warga terjebak tanpa pasokan medis dan makanan di Jabalia, Beit Lahiya, dan Beit Hanoun. Tentara Israel berdalih, mereka sedang berupaya menumpas militan Hamas yang kembali berkumpul.
Militer Israel mengaku telah menangkap sekitar 100 tersangka militan dalam operasi di sebuah rumah sakit di kamp Jabalia. Namun, Hamas dan petugas medis membantah adanya militan di fasilitas tersebut.
Kementerian Kesehatan Gaza menginformasikan sedikitnya 19 orang tewas dalam serangan udara Israel pada hari Senin, 28 Oktober 2024, kemarin. Sementara itu, Layanan Darurat Sipil Palestina melaporkan bahwa operasional mereka di Gaza utara terhenti akibat serangan yang telah berlangsung selama tiga minggu, dengan klaim Israel bahwa pasukan Hamas telah dilumpuhkan.
Baca: Israel Bakar Desa-desa di Lebanon Pakai Bom Fosfor
Sementara itu, pembicaraan gencatan senjata yang dipimpin oleh Amerika Serikat (AS), Mesir, dan Qatar dimulai kembali pada Ahad, 27 Oktober 2024 setelah beberapa kali gagal. Presiden Mesir mengusulkan gencatan senjata dua hari untuk pertukaran empat sandera Israel dengan tahanan Palestina, diikuti negosiasi damai dalam 10 hari. Netanyahu mengonfirmasi bahwa perundingan masih berlanjut untuk mencapai kesepakatan.
Namun, Israel menegaskan perang akan terus berlanjut hingga Hamas dihancurkan. Sementara, Hamas menyatakan tidak akan menghentikan perlawanan hingga pasukan Israel mundur dari Gaza.
Konflik ini juga memicu ketegangan yang lebih luas di Timur Tengah, termasuk serangan Israel di Lebanon yang mengakibatkan 16 orang tewas di Baalbek. Israel juga mengebom wilayah-wilayah di Lebanon yang diduga menjadi basis Hizbullah, kelompok sekutu Hamas yang didukung Iran.