Ikhbar.com: Kementerian Agama (Kemenag) melaporkan bahwa saat ini masih ada 1.308 jemaah haji yang masih menjalani perawatan di Rumah Sakit (RS) Arab Saudi. Mereka akan terus dipantau hingga bisa kembali pulang ke Tanah Air.
Anggota Media Center Kemenag, Widi Dwinanda menegaskan, meski layanan operasional Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah sudah ditutup, pihaknya masih menyiagakan ruang IGD sebagai tempat transit bagi pasien setelah menjalani perawatan di RSAS hingga 23 Juli 2024.
“Sebelumnya KKHI telah melayani 2.771 jemaah haji dengan berbagai kondisi kesehatan, baik rawat jalan maupun rawat inap,” jelas Widi dikutip dari laman sehatnegeriku.kemkes.go.id pada Ahad, 21 Juli 2024.
Baca: Saudi Apresiasi Layanan Kesehatan Haji Indonesia
Ia menjamin akan terus merawat jemaah haji di RS Saudi sampai semua petugas kesehatan kembali ke Tanah Air. Tindakan tersebut akan dilaporkan kepada Kantor Urusan Haji (KUH) Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah.
“Selanjutnya akan diserahterimakan kepada KJRI di Jeddah untuk melakukan pemantauan jemaah di RS Saudi,” ucapnya.
Lebih lanjut, KKHI Makkah juga telah menyiapkan tim advance untuk menjalankan program visitasi bagi jemaah haji yang masih dirawat di RS Saudi hingga tanggal yang telah ditentukan.
“Pemantauan dan visitasi jemaah yang masih dirawat di RSAS akan terus dilakukan sampai semua petugas kembali ke Tanah Air,” ujarnya.
Di sisi lain, Widi menjelaskan bahwa telah melakukan Tanazul dan Evakuasi sebanyak 164 jemaah. Angka tersebut terdiri dari 12 jemaah dievakuasi ke Bandara Jeddah, 4 jemaah ke Bandara Madinah, dan 77 jemaah dievakuasi ke KKHI Madinah.
“Selain itu, sebanyak tiga jemaah di Tanazul akhir dan sebanyak 68 jemaah di Tanazul awal,” ujar dia.
Selain KKHI Makkah, ia mengungkapkan bahwa operasional pelayanan kesehatan di 11 sektor. Langkah tersebut dilakukan oleh Tim Emergency Medical Sector (TEMS) dan pelayanan kesehatan di kelompok terbang (kloter) oleh Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) juga telah berakhir.
“Pelayanan kesehatan di sektor telah melakukan deteksi dini kepada 30.751 jemaah, emergency response terhadap 1.013 jemaah, melakukan rujukan ke KKHI Makkah sebanyak 178 pasien,” ungkapnya.
“Untuk pelayanan kesehatan di kloter dilakukan oleh 1.643 orang Tenaga Kesehatan Haji Indonesia (TKHI), terdiri dari 550 dokter dan 1.093 perawat) yang berasal. Mereka tergabung dalam 550 kloter,” ucapnya.
Secara keseluruhan, terang Widi, tenaga kesehatan di kloter telah melakukan pelayanan kesehatan rawat jalan kepada 132.946 jemaah, serta telah merujuk sebanyak 35 jemaah kepada klinik sektor, 461 jemaah ke KKHI Makkah, dan 398 jemaah ke RS Saudi.
Update pemulangan jemaah
Dalam kesempatan yang sama, hingga 19 Juli 2024 pukul 21.00 Waktu Arab Saudi atau 20 Juli 2024 pukul 01.00 WIB, jemaah haji dan petugas yang telah diterbangkan ke Tanah Air berjumlah 202.245 orang. Mereka tergabung dalam 516 kelompok terbang (kloter).
Sementara pada Sabtu, 20 Juli 2024 terdapat 14 kelompok terbang, dengan jumlah jemaah haji sebanyak 5.509 orang. Mereka telah dan akan diterbangkan ke Tanah Air, dengan rincian sebagai berikut:
1. Debarkasi Batam (BTH) sebanyak 450 jemaah/1 kloter.
2. Debarkasi Aceh (BTJ) sebanyak 393 jemaah/1 kloter.
3. Debarkasi Jakarta Pondok Gede (JKG) sebanyak 783 jemaah/2 kloter.
4. Debarkasi Jakarta Bekasi (JKS) sebanyak 440 jemaah/1 kloter.
5. Debarkasi Medan (KNO) sebanyak 360 jemaah/1 kloter.
6. Debarkasi Solo (SOC) sebanyak 1.080 jemaah/3 kloter.
7. Debarkasi Surabaya (SUB) sebanyak 1.113 jemaah/3 kloter.
8. Debarkasi Makassar (UPG) sebanyak 450 jemaah/1 kloter.
9. Debarkasi Kertajati (KJT) sebanyak 440 jemaah/1 kloter.