Ikhbar.com: Ribuan pengungsi di Khan Younis, Gaza, menghadapi krisis air bersih yang semakin parah selama Ramadan, akibat blokade dan kehancuran infrastruktur oleh Israel.
Warga harus berjalan jauh setiap hari untuk mendapatkan air, yang hanya tersedia setiap tiga hingga empat hari.
Serikat Kota Gaza memperingatkan risiko krisis kesehatan akibat terputusnya pasokan air dan listrik, sementara rumah sakit kesulitan menangani pasien karena kekurangan air bersih.
Baca: Uskup Agung: Kristen Sejati Wajib Bela Palestina!
“Kami menekankan kebutuhan mendesak akan pasokan air dan listrik permanen, terutama setelah terganggunya pabrik desalinasi pusat karena pemadaman listrik oleh pendudukan (Israel).” bunyi pernyataan Serikat, dikutip dari Anadolu Agency, pada Sabtu, 15 Maret 2025.
Perang 16 bulan terakhir telah membuat Gaza semakin terpuruk. Israel menghentikan bantuan kemanusiaan pekan lalu, memicu ancaman kelaparan massal.
Sementara itu, negosiasi gencatan senjata masih menemui jalan buntu, dengan Israel terus menunda kewajiban kemanusiaannya.
Baca: Israel-Palestina Gencatan Senjata, Lalu Apa?
Sejak Januari, perang telah menewaskan lebih dari 48.450 warga Gaza, dengan mayoritas perempuan dan anak-anak.