Tren Baju Lebaran 2024: Indonesia Shimmer, Malaysia Kebaya

Penjahit di Malaysia kebanjiran order kebaya jelang Lebaran 2024. Foto: Malay Mail

Ikhbar.com: Berbeda dengan Indonesia yang diramaikan dengan tren baju shimmer, di Malaysia justru baju kebaya menjadi tren lebaran tahun ini.

Dikutip dari Malay Mail pada Rabu, 10 April 2024, banyak warga Jiran yang berburu baju kebaya jelang Lebaran 2024 yang kebetulan perayaannya berbarengan dengan umat Muslim di Indonesia.

Salah satu penjahit pakaian di pusat baju tradisional di Medan Mara, Kuala Lumpur, Norazlina Muhammad membenarkan hal itu. Menurutnya, tren kebaya dengan potongan zaman dahulu banyak diminati warga Malaysia jelang lebaran 2024.

“Saya melihat banyak kebaya dengan hiasan bordir seperti zaman dahulu yang dijual di pasar sekarang,” ujarnya.

Baca: 5 Cara Merawat Baju Shimmer Lebaran

Perempuan berusia 41 tahun itu mengaku mulai menerima pesanan baju untuk lebaran tahun ini sejak Oktober tahun lalu.

Hal serupa dialami penjahit lainnya, Mimi Azura Omar Othman (48). Ia mengaku banyak menerima order kebaya jelang lebaran. Terkait harga, Othman menjelaskan tergantung tingkat kesulitan.

“Jika tingkat kesulitan lebih tinggi, harganya bisa dua kali lipat sepasang baju kurung. Untuk satu baju kurung, saya hanya meminta bayaran RM80 (Rp278.00) dan RM110 (Rp382.00) untuk baju kurung modern. Tapi untuk kebaya, saya meminta bayaran RM150 (Rp521.000) per pasang,” katanya.

Menyadari Ramadan tahun ini bertepatan dengan awal tahun ajaran baru, Othman menawarkan sistem pembayaran cicilan tiga kali bagi pelanggan dengan anggaran terbatas.

“Kebanyakan pelanggan saya lebih memilih metode pembayaran seperti itu. Dari awalnya satu pasang, mereka akan menambah order satu pasang lagi,” kata dia.

Sementara penjahit bernama Che Nik Ibrahim (64), pihaknya tidak menerima kebaya dengan hiasan bordir. Meski demikian, ia mengaku kebanjiran order kebaya, baik berukuran panjang maupun pendek. 

Kebaya memiliki akar di berbagai komunitas masyarakat Nusantara, seperti di kalangan peranakan Tionghoa, Jawa dan Melayu, yang memiliki desain pola dan dekorasi beragam.

Keragaman jenis kebaya mendorong Syaidatul Salmah Saiful (25) pada awal tahun ini melancong ke Indonesia untuk berburu kebaya. Hal itu dilakukan agar bisa tampil beda pada lebaran tahun ini.

Sedangkan bagi Nurul Atikah Sarji (25), harga murah dan desain bagus kebaya Indonesia menariknya untuk mengunjungi Bali.

Baca: Patut Dicontoh! Warga Malaysia Olah Sisa Makanan Buka Puasa Jadi Pupuk Organik

“Belum lama ini, saya pergi ke Bali untuk berlibur dan pada saat yang sama saya membeli kebaya dengan harga hanya RM85 (Rp295.000), yang di Malaysia harganya bisa mencapai RM300 (Rp1.000.000) untuk desain yang sama,” ucapnya.

“Plus, kualitas kebaya yang saya beli di Bali sangat sepadan dengan harganya dan jahitannya pun rapi,” imbuhnya.

Ia menyebut, dengan jumlah uang yang sama dirinya bisa membeli tiga baju di Indonesia. Sementara di Malaysia hanya dapat satu baju.

Sebelumnya, pada April 2023, Kementerian Pariwisata, Seni dan Budaya Malaysia mengatakan bahwa pihaknya akan memimpin inisiatif pengajuan kebaya sebagai warisan budaya dunia yang dilindungi UNESCO, bersama dengan Brunei, Indonesia, Singapura dan Thailand.

Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.