Tips Mudik Bebas Macet!

Ilustrasi mudik. Foto: Freepik

Ikhbar.com: Mudik Lebaran menjadi momen yang dinanti banyak orang untuk berkumpul bersama keluarga di kampung halaman. Namun, tingginya jumlah pemudik setiap tahunnya sering kali menyebabkan kemacetan parah di berbagai jalur transportasi. Tanpa perencanaan yang matang, perjalanan mudik bisa berubah menjadi pengalaman yang melelahkan dan penuh stres.

Agar perjalanan tetap nyaman dan menyenangkan, pemudik perlu mempertimbangkan berbagai faktor, mulai dari pemilihan moda transportasi, waktu pembelian tiket, kondisi cuaca, hingga aspek keselamatan di perjalanan. Dengan persiapan yang baik, pengalaman mudik bisa menjadi lebih lancar dan bebas dari kendala yang tidak diinginkan.

Berikut ini beberapa tips penting agar mudik tetap nyaman dan terhindar dari macet:

1. Pesan tiket lebih awal untuk hindari lonjakan harga

Director of Transportation Tiket.com, Andi Hendrawan, menegaskan pentingnya membeli tiket sejak jauh-jauh hari untuk menghindari kenaikan harga dan keterbatasan ketersediaan kursi, terutama saat puncak arus mudik.

Baca: Siap-siap! Ini Prediksi Puncak Mudik Lebaran 2025 Menurut Pemerintah

“Kita sebenarnya sudah tahu kapan jadwal libur dimulai. Jadi, lebih baik pesan tiket lebih awal agar bisa mendapatkan harga terbaik dan memastikan ketersediaan tempat,” ujar Andi dalam konferensi pers di Jakarta pasa Senin, 17 Maret 2025.

Sebagai contoh, karyawan yang mendapatkan libur mulai 24 Maret-8 April 2025 dan anak sekolah yang mulai libur 21 Maret 2025 sudah bisa membeli tiket lebih awal untuk menghindari lonjakan harga yang sering terjadi mendekati hari Lebaran.

2. Pilih moda transportasi yang sesuai

Selain memesan tiket lebih cepat, pemilihan moda transportasi juga menjadi faktor penting agar perjalanan mudik tetap nyaman. Setiap jenis transportasi memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, tergantung pada jarak tempuh dan jumlah anggota keluarga yang ikut serta.

Kereta api cocok untuk perjalanan keluarga besar karena nyaman dan memungkinkan interaksi selama perjalanan.

Bus dan kendaraan pribadi menawarkan fleksibilitas lebih, tetapi perlu mempertimbangkan waktu tempuh dan kenyamanan, terutama untuk perjalanan jarak jauh.

Menurut Andi, pemudik juga dapat memanfaatkan berbagai promo tiket perjalanan yang disediakan oleh platform pemesanan online untuk menghemat biaya mudik.

“Yang penting, pastikan moda transportasi yang dipilih sesuai dengan kebutuhan agar perjalanan tetap menyenangkan dan bebas stres,” tambahnya.

3. Perhatikan cuaca dan keamanan di perjalanan

Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata, Ni Made Ayu Marthini, mengingatkan agar pemudik selalu mengecek prakiraan cuaca BMKG sebelum berangkat, mengingat kondisi cuaca yang tidak menentu bisa berdampak pada kelancaran perjalanan.

“Jangan sampai cuaca buruk menghambat perjalanan dan merusak suasana mudik,” ungkapnya.

Selain itu, faktor keamanan juga harus menjadi prioritas utama, terutama bagi mereka yang menggunakan kendaraan darat seperti bus atau mobil pribadi. Pengemudi sebaiknya tidak berkendara lebih dari enam jam tanpa istirahat, demi keselamatan seluruh penumpang.

“Keselamatan adalah hal yang paling utama. Tidak ada gunanya mendapatkan tiket murah jika perjalanan menjadi berisiko,” tegas Made.

4. Lonjakan pergerakan pemudik Lebaran 2025

Tingginya jumlah pemudik setiap tahun menjadi tantangan tersendiri bagi sistem transportasi di Indonesia. Survei Kementerian Perhubungan dan Litbang Kompas memperkirakan sekitar 146,48 juta orang akan melakukan perjalanan mudik pada Lebaran 2025, atau setara dengan 52% dari total populasi Indonesia.

Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi memprediksi puncak arus mudik akan terjadi pada 28 Maret 2025, dengan jumlah pemudik mencapai 12,1 juta orang. Sementara itu, puncak arus balik diperkirakan terjadi pada 6 April 2025 (H+5 Lebaran), dengan pergerakan mencapai 31,49 juta orang.

Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.