Ikhbar.com: Pemerintah transisi Suriah resmi meluncurkan lambang negara baru, yang menandai berakhirnya era Bashar al-Assad dan Partai Baath.
Simbol anyar berbentuk elang emas ini menggantikan lambang lama berupa elang berwarna coklat, dan diumumkan dalam seremoni di Istana Kepresidenan, disertai perayaan di berbagai kota besar.
Presiden Ahmed al-Sharaa menyebut lambang baru ini sebagai representasi “Suriah yang bersatu dan tak terpecah,” serta mencerminkan kekuatan, ketepatan, dan semangat baru bangsa.
Baca: Raja Salman bakal Lunasi Utang Suriah hingga Ratusan Miliar Rupiah
Tiga bintang di atas kepala elang melambangkan kebebasan rakyat. Lima helai ekor mewakili wilayah geografis utama, sedangkan 14 bulu sayap menggambarkan provinsi-provinsi yang disebut telah “bertahan dalam 14 tahun revolusi.”
Peluncuran lambang ini akan diikuti pergantian desain dokumen resmi, seperti KTP dan paspor, guna menyelaraskan identitas visual nasional.
Dalam pidatonya, Al-Sharaa mengungkit kejayaan kuno Damaskus dan mengecam masa lalu di bawah rezim Assad sebagai “periode paling memalukan dalam sejarah kota.”
“Kisah Damaskus berlanjut lewat kalian. Sejarah akan mencatat bahwa penderitaan kalian tidak sia-sia. Masa kebangkitan telah dimulai,” ungkap Al-Sharaa, dikutip dari Anadolu Agency, pada Senin, 7 Juli 2025.
Menteri Luar Negeri, Asaad al-Shaibani, menambahkan bahwa diplomasi Suriah kini menampilkan wajah baru dan meninggalkan jargon ideologis lama.
“Kami tidak lagi membawa harapan yang tertunda, melainkan kenyataan yang hadir,” ujarnya.
Ia menyebut momen ini sebagai “kematian budaya” warisan tirani lama.
Baca: Suriah Kembali Masuk OKI
Sejak Desember lalu, Bashar al-Assad melarikan diri ke Rusia, mengakhiri kekuasaan hampir 25 tahun. Pemerintahan transisi dipimpin Ahmed al-Sharaa terbentuk pada Januari.
Perayaan nasional menyambut lambang baru berlangsung di berbagai alun-alun, seperti Lapangan Umayyad dan Makam Prajurit Tak Dikenal di Damaskus, serta Lapangan Sheikh Daher di Latakia, Lapangan Saadallah al-Jabiri di Aleppo, hingga Sabaa Bahrat di Idlib dan Deir ez-Zor.
Operator telekomunikasi juga turut menyemarakkan dengan mengirim pesan singkat ke pelanggan, menyebut lambang baru sebagai “simbol kebebasan dan tekad yang diperbarui di langit Suriah.”