Ikhbar.com: Dukungan untuk Palestina terus menyemburat di media sosial. Banyak warganet menggunakan emoji semangka sebagai lambang dukungan kepada mereka. Namun, bagaimanakah sejarah dan alasan penggunaan simbol semangka dalam konflik Israel-Palestina?
Simbol dukungan lewat gambar irisan semangka telah digunakan sejak 1960-an. Buah segar itu jadi simbol protes warga Palestina yang dilarang mengibarkan benderanya oleh Israel.
Puncaknya, pada perang enam hari antara Israel dengan sejumlah negara tetangganya, yakni Mesir, Suriah, dan Yordania di tahun 1967, larangan pengibaran bendera dilakukan di perbatasan guna menekan gerakan nasionalisme Palestina dan Arab.
Saat larangan berlangsung, semangka dipakai saat demonstrasi menentang pendudukan Israel di Tepi Barat dan Gaza. Mereka membawa irisan semangka sebagai pengganti bendera Palestina.
“Alasannya, semangka mewakili warna bendera Palestina. Mulai dari buah berwarna merah, kulitnya yang hijau-putih, dan bintik bijinya berwarna hitam,” dikutip dari Yahoo News, pada Jumat, 3 November 2023.

Baca: Mengenang Wasiat Bocah-bocah Syuhada di Gaza
Larangan itu terjadi hingga tahun 1993. Pembatasan itu baru berakhir setelah adanya Perjanjian Oslo.
Pada 2015, emoji semangka dimasukkan pada keyboard dan dijadikan representasi Palestina. Postingan mengenai budaya, olahraga dan politik Palestina menampilkan gambar buah tersebut.
Penggunaan emoji semangka kembali meningkat seiring konflik yang kembali meletus pada 2021. Gambar semangka semakin populer untuk mewakili protes dan kepedulian atas nasib Palestina.
Baca: Kisah Pilu Ibu-ibu Palestina Jaga Kesehatan Mental Anak Mereka di Gaza
Di media sosial, dukungan kepada Palestina diwakilkan dengan emoji semangka juga agar bisa menghindari sensor algoritma atau fitur pemblokiran pengguna yang ada pada sejumlah media sosial.