Ikhbar.com: Sebuah hasil studi gabungan antara Amerika Serikat (AS) dan Inggris memprediksi jumlah korban tewas dari pihak Palestina bisa tembus sampai 86 ribu jiwa jika tak ada pihak yang mampu menyetop perang di Jalur Gaza. Laporan berjudul “Krisis di Gaza: Perkiraan Dampak Kesehatan Berbasis Skenario” itu dirilis London School of Hygiene & Tropical Medicine dan Pusat Kesehatan Kemanusiaan Universitas Johns Hopkins.
Hasil studi yang dipublikasikan pada Senin, 19 Februari 2024 itu melacak tiga skenario, termasuk kemungkinan terburuk akibat eskalasi permusuhan di Gaza.
“Menurut kemungkinan terburuk, akan ada kematian 85.750 warga Palestina akibat trauma fisik dan penyakit dalam enam bulan ke depan,” sebut mereka, sebagaimana dikutip dari Anadolu Agency, pada Kamis, 22 Februari 2024.
Baca: Pendeta di Gaza Ungkap Janji Palsu Israel Lindungi Kristen Palestina
“Jumlah itu di luar hampir 30.000 kematian yang dicatat otoritas kesehatan di Gaza sejak awal perang pada Oktober tahun lalu,” lanjut hasil studi tersebut.
Penghitungan itu muncul berdasarkan pada kondisi empat bulan terakhir yang menunjukkan bahwa korban cedera dan penularan penyakit telah berpotensi membunuh 66.720 warga Palestina.
Bahkan menurut skenario terbaik, yaitu apabila gencatan senjata diberlakukan pun, masih ada sekitar 11.580 warga Palestina yang kemungkinan kehilangan nyawa. Kurang dari 50% kematian kemungkinan akan disebabkan wabah penyakit atau epidemi.
“Terutama karena waktu yang dibutuhkan untuk memperbaiki distribusi air, sanitasi, dan kondisi pengungsian yang memburuk,” menurut mereka.
Proyek studi diharapkan dapat memperbarui temuan mereka secara berkala hingga Mei, seiring dengan perkembangan situasi di lapangan.
Studi itu mengemuka ketika Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menyatakan akan melancarkan perang ke Kota Rafah di Gaza Selatan, tempat hampir 1,5 juta orang mengungsi.
Baca: Ribuan Anak di Gaza Terancam Kehilangan Nyawa, Orang Tua, hingga Nama
Mayoritas warga menyelamatkan diri ke Kota Rafah setelah sempat mengungsi di wilayah-wilayah Gaza lainnya.
Netanyahu juga bersumpah akan meluncurkan serangan darat pada awal Ramadan jika lebih dari 130 sandera yang ditahan kelompok perlawanan Hamas tidak dibebaskan.
Hingga saat ini, Kementerian Kesehatan di Gaza telah mencatat setidaknya 29.313 warga Palestina tewas dan 69.333 terluka akibat serangan Israel sejak 7 Oktober 2023 lalu.