Ikhbar.com: Koneksi manusia dengan alam telah menurun lebih dari 60% sejak 1800, hampir sama dengan hilangnya kata-kata alam seperti sungai, lumut, dan bunga dari buku-buku, menurut sebuah studi.
Model komputer memprediksi penurunan ini akan berlanjut kecuali ada perubahan kebijakan dan masyarakat besar-besaran, dengan memperkenalkan anak-anak pada alam sejak dini, dan menghijaukan lingkungan urban secara radikal sebagai intervensi paling efektif.
Studi oleh Prof Miles Richardson dari University of Derby, Inggris, melacak hilangnya alam dari kehidupan manusia selama 220 tahun melalui data urbanisasi, hilangnya satwa liar di lingkungan sekitar, dan orang tua yang tak lagi mewariskan keterlibatan dengan alam kepada anak-anak.
Penelitian juga mengidentifikasi penurunan kata-kata alam dalam buku antara 1800 dan 2020, yang mencapai puncak 60,6% pada 1990.
Baca: Amanat Kesalingan Manusia dan Lingkungan Hidup dalam Al-Qur’an
Model memprediksi “kepunahan pengalaman” berkelanjutan di generasi mendatang karena alam tak lagi hadir di lingkungan yang semakin dibangun, sementara orang tua tak mewariskan orientasi terhadap alam.
“Keterkaitan dengan alam kini diterima sebagai akar penyebab utama krisis lingkungan,” ujar Richardson, dikutip dari The Guardian, pada Senin, 11 Agustus 2025.
Ia menambahkan bahwa hal ini penting untuk kesehatan mental manusia dan menyatukan kesejahteraan orang serta alam, sehingga diperlukan perubahan transformasional dalam hubungan masyarakat dengan alam.
Richardson menemukan bahwa peningkatan ruang hijau keanekaragaman hayati di kota hingga 30% mungkin terlihat radikal, tapi kota perlu 10 kali lebih hijau untuk membalikkan penurunan.
Program keterlibatan alam populer seperti #30DaysWild dari Wildlife Trusts penting untuk kesehatan mental, tapi tak menghentikan hilangnya antargenerasi.
Lebih efektif adalah menanamkan kesadaran alam pada anak kecil melalui sekolah hutan.
Baca: Etiopia Tanam 700 Juta Pohon dalam Sehari!
Hambatan lain adalah kebijakan transformasi pendidikan dini dan urban harus diterapkan dalam 25 tahun ke depan untuk membalikkan tren, tapi jika berhasil, peningkatan keterkaitan alam akan berkelanjutan sendiri.
Studi lain menemukan warga Sheffield, Inggris, rata-rata hanya menghabiskan 4 menit 36 detik di ruang alam per hari.
Menariknya, kata-kata alam dalam buku mulai meningkat lagi, dengan penurunan dari 60,6% menjadi 52,4% saat ini, mungkin mencerminkan kesadaran ekologi atau tren spiritualitas.