Ikhbar.com: Badan Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan 8 juta kasus baru Tuberkulosis (TBC), menjadikannya sebagai penyakit menular paling mematikan di dunia.
Direktur Jenderal WHO, Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus, menyatakan, kenyataan bahwa TBC masih membunuh banyak orang adalah hal yang sulit diterima, mengingat terdapat alat untuk mencegah, mendeteksi, dan mengobatinya.
Baca: Penyakit Stroke Harus Ditangani sebelum 4,5 Jam
Menurut laporan terbaru WHO, diperkirakan 8,2 juta orang terinfeksi TBC pada tahun 2023, dengan angka kematian menurun dari 1,32 juta menjadi 1,25 juta.
Namun, total kematian akibat TBC sedikit meningkat menjadi 10,8 juta pada tahun yang sama. Selain itu, sekitar 400.000 orang diperkirakan terjangkit TBC resistan terhadap obat.
WHO juga mencatat bahwa hanya 40 persen dari kasus yang telah diobati, dan resistensi obat dapat berkembang akibat penyalahgunaan obat.
WHO telah berupaya melakukan pencegahan dan pengobatan TBC secara global, dan menyelamatkan sekitar 79 juta jiwa sejak tahun 2000.
Namun masih terdapat kesenjangan signifikan di wilayah yang terpengaruh. Wilayah Asia Tenggara melaporkan 45 persen dari total kasus, diikuti oleh Afrika (24 persen) dan Pasifik Barat (17 persen).
Tuberkulosis lebih banyak menyerang pria dibandingkan wanita dan anak-anak, dengan 55 persen kasus dialami pria.
Baca: Studi: Merasa Cukup dan Puas terhadap Hidup Mampu Kurangi Risiko Penyakit Jantung
WHO menekankan kebutuhan akan peningkatan dana untuk memerangi TBC, terutama di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah, yang menanggung 98 persen beban TBC.
“Negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah (LMIC), yang menanggung 98 persen beban Tuberkulosis, menghadapi kekurangan dana yang signifikan. Hanya 5,7 miliar AS dolar dari target pendanaan tahunan sebesar 22 miliar AS dolar yang tersedia pada tahun 2023, setara dengan hanya 26 persen dari target global,” ungkap WHO, dikutip dari ANTARA, pada Kamis, 31 Oktober 2024.
WHO juga mendesak semua negara untuk memperluas penggunaan alat-alat yang ada, dan mengakhiri TBC.