Ikhbar.com: Seorang calon haji (calhaj) asal Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) terpaksa dipulangkan ke Tanah Air sesaat setelah mendarat di Madinah, Arab Saudi. Sandri Mursidin, jemaah haji dari Embarkasi Lombok, dideportasi otoritas imigrasi Arab Saudi lantaran terdaftar dalam blacklist alias daftar hitam keimigrasian negara.
Kepala Bidang Haji Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) NTB, Lalu Muhammad Amin membenarkan informasi tersebut. Ia mengungkapkan bahwa Mursidin sebelumnya pernah bekerja sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Arab Saudi pada 2019 dan sempat kabur dari tempat kerja karena konflik dengan majikan. Akibat pelanggaran tersebut, visanya dicabut dan namanya masuk daftar hitam imigrasi Saudi.
“Nomor paspor yang digunakan terdeteksi memiliki catatan lama. Ia ditolak masuk karena masih dalam masa larangan masuk wilayah Saudi, yang berlaku selama 10 tahun sejak pelanggaran,” kata Amin dikutip dari Antara pada Kamis, 8 Mei 2025.
Baca: Wahai Calon Haji, Jangan Bawa Barang-barang Ini saat hendak Terbang ke Tanah Suci!
Sebelumnya, Mursidin sempat bergabung dalam rombongan Kloter 4 yang diberangkatkan pada Ahad, 4 Mei 2025. Namun begitu tiba di Bandara Madinah, ia langsung diamankan petugas setempat. Setelah menjalani pemeriksaan, ia diputuskan untuk dideportasi dan telah tiba kembali di Lombok pada Selasa, 6 Mei 2025. Kini, ia dalam pendampingan pihak Kemenag Kota Mataram.
Kejadian ini menjadi peringatan penting, terutama bagi jemaah yang memiliki riwayat keimigrasian di Arab Saudi. Pemerintah Saudi kini semakin ketat menyaring siapa pun yang masuk ke negaranya, apalagi di musim haji.
Sementara itu, Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah juga mengungkap kasus lain yang patut menjadi perhatian. Sebanyak 30 warga negara Indonesia (WNI) dilaporkan masuk ke Arab Saudi menggunakan visa ziarah, padahal visa tersebut tidak diperuntukkan untuk ibadah haji. Mereka bahkan mengaku membayar hingga Rp150 juta kepada pihak tertentu untuk bisa berhaji secara ilegal.
Konsul Jenderal RI di Jeddah, Yusron B Ambary mengingatkan agar masyarakat tidak tergoda menggunakan jalur nonresmi untuk berhaji. Ia menegaskan bahwa pemerintah Saudi sangat serius menangkal masuknya jemaah ilegal ke Makkah.
“Sejak awal, Arab Saudi sudah menggencarkan razia dan pemeriksaan ketat terhadap calon jemaah ilegal. Harapan mereka, tidak banyak yang memaksakan diri masuk dengan cara-cara yang tidak dibenarkan,” ujar Yusron dikutip dari laman Kemenag.
Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.