Populasi Jepang Anjlok selama 2023

Ilustrasi warga Jepang: Foto: Reuters/Issei Kato

Ikhbar.com: Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Jepang menyebutkan bahwa populasi warganya menurun drastis pada 2023. 

“Angka kelahiran pada 2023 mencapai titik terendah, yakni hanya 831.872 jiwa,” tulis Kemenkes Jepang dikutip pada, Kamis, Kamis, 29 Februari 204.

Kemenkes Jepang mengatakan, jumlah bayi baru lahir di Jepang anjlok ke rekor terendah. Mereka melaporkan bahwa statistik menunjukkan turun 5,1% menjadi 758.631.

Baca: Gelombang Mualaf Jepang Dikaitkan Netizen dengan QS. An-Nashr Ayat 2, Begini Tafsirnya

“Angka yang turun 5,1 persen dari 2022 menunjukkan penurunan selama delapan tahun berturut-turut dan bertahan di bawah angka 800.000 sejak 2022,” katanya.

Selain tren menunda menikah dan melahirkan, pihak kementerian juga mengaitkan penurunan populasi tersebut dengan sejumlah faktor, seperti pandemi Covid-19 yang menyebabkan rekor angka rendahnya pernikahan pada 2020 dan 2021.

“Kondisi tersebut tentu mengganggu aktivitas persalinan dan mempercepat tren penyusutan populasi,” tulis Kemenkes.

Data yang dirilis pada Selasa, 27 Februari 2024 tersebut menunjukkan bahwa jumlah pernikahan mencapai 489.281. Angka itu turun di bawah 500.000 untuk pertama kalinya sejak berakhirnya Perang Dunia II

“Serta turun sekitar 30.000 dari tahun sebelumnya,” jelas Kemenkes.

Selain itu, angka kematian di Jepang juga meningkat selama tiga tahun berturut-turut, yakni mencapai 1.595.503 jiwa. Angka tersebut menjadi yang tertinggi dari tahun-tahun sebelumnya.

Sementara itu, penurunan populasi alami, yang dihitung dengan mengurangkan jumlah kelahiran dari kematian mencapai 831.872 jiwa. Angka tersebut menandakan penurunan terbesar dalam sejarah selama 17 tahun berturut-turut.

Para pakar Jepang mengungkapkan bahwa laju penurunan populasi di negara itu lebih cepat dari perkiraan. Menurut proyeksi jumlah populasi yang dikeluarkan Institut Nasional Penelitian Kependudukan dan Jaminan Sosial (National Institute of Population and Social Security Research) pada 2017, populasi Jepang diproyeksikan turun di bawah 100 juta jiwa pada 2053 dan menjadi 88,08 juta jiwa pada 2065.

Angka awal dinamika populasi mencakup penduduk warga asing di Jepang dan warga negara yang tinggal di luar negeri. Sedangkan angka finalnya, hanya mencakup warga negara Jepang yang tinggal di dalam negeri diperkirakan akan lebih rendah.

“Berdasarkan tren-tren sebelumnya, saya kira ada kemungkinan besar angka kelahiran pada 2023 akan turun di bawah 750.000,” ujar Kazumasa Oguro, profesor ilmu ekonomi di Universitas Hosei.

Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.