Pesantren Gelar Pameran UMKM di Mal Mewah, Gus Yaqut: Layak dan Bukan Hal Aneh

Menteri Agama (Menag) RI, H. Yaqut Cholil Qoumas, saat memberikan sambutan dalam Gebyar Expo Kemandirian Pesantren di Trans Studio Mall Bandung, Kamis, 10 Oktober 2024. Dok IKHBAR

Ikhbar.com: Sekira 50 pondok pesantren dari berbagai daerah meramaikan Expo Kemandirian Pesantren 2024 yang digelar Kementerian Agama (Kemenag) RI di Trans Studio Mall Bandung, Jawa Barat. Kegiatan ini merupakan rangkaian menyambut Hari Santri Nasional (HSN) 2024 sekaligus bagian dari Program Kemandirian Pesantren yang sudah berjalan sejak 2021 lalu.

Menteri Agama (Menag) RI, H. Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, Expo Kemandirian Pesantren kali ini menjadi bukti bahwa pesantren bisa naik kelas. Pesantren, tidak cuma dicap andal dalam ilmu keagamaan, tetapi juga dalam urusan kewirausahaan.

“Jadi, kalau Expo Kemandirian Pesantren ini digelar di mal, saya kira sangat layak dan bukan sesuatu yang aneh. Apalagi, jika melihat sejarah, harus diakui bahwa niscaya tidak akan ada mal, bahkan tidak ada Indonesia kalau tidak ada perjuangan yang dilakukan pesantren,” kata Gus Yaqut, sapaan akrabnya, saat memberikan sambutan dalam Gebyar Expo Kemandirian Pesantren di Trans Studio Mall Bandung, Kamis, 10 Oktober 2024.

Baca: Gus Menag: Program Kemandirian Pesantren telah Lahirkan 432 BUMP

Menurut Gus Yaqut, mereka yang telah berjuang dalam memerdekakan Indonesia sebagai negara yang dihuni oleh masyarakat dengan latar belakang beragam, di antaranya adalah orang-orang dari pesantren.

“Kalau saja Hadaratussyekh KH Hasyim Asy’ari tidak mengeluarkan Resolusi Jihad saat tentara Sekutu kembali merebut dan menduduki Kota Surabaya, maka tidak akan ada Indonesia,” jelasnya.

“Oleh karena itu, Program Kemandirian Pesantren ini merupakan bagian dari afirmasi negara kepada pesantren yang telah berkontribusi sejak perjuangan hingga pembangunan bangsa,” sambung Gus Yaqut.

Kemandirian Pesantren merupakan program yang berisi pelatihan dan pendampingan usaha. Pesantren juga menerima bantuan inkubasi bisnis.

Pada awal digulirkan, ada 105 pesantren yang mendapat bantuan dengan total anggaran mencapai Rp37,45 Miliar. Tahun 2022, program ini menyasar 504 pesantren, dengan bantuan mencapai Rp46 Miliar. Pada tahun ketiga, Kemenag memperluas jangkauan program ini hingga 1.467 pesantren. Total bantuan yang diberikan mencapai Rp245,55 Miliar.

Baca: Pusaka Superapps, Bukti Komitmen Digitalisasi Layanan Kemenag

Tahun ini, sebanyak Rp160,50 miliar disiapkan untuk 1.500 pesantren sasaran program Kemandirian Pesantren. Total sudah ada 3.600 pesantren yang menerima manfaat dari program tersebut.

“Meski begitu, angka 3.600 ini sebenarnya masih jauh. Sebab, total keseluruhan pondok pesantren di Indonesia capai 42.000 unit. Belum lagi ditambah pesantren atau pendidikan berasrama di agama Hindu, Buddha, dan lainnya. Dalam sejarahnya, mereka turut berjuang menuntut kemerdekaan Indonesia,” terang Menag.

Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.