Pendeta Yahudi: Tingkah Israel Sangat Menjijikkan

Pendeta Yahudi, Rabi Yisroel Dovid Weiss. ANADOLU AGENCY/Ali Abo Rezeg

Ikhbar.com: Sejumlah tokoh agama dari Yahudi, Kristen, Katolik, dan Islam melakukan pertemuan di Istanbul, Turki. Mereka kompak mengecam kekejaman Pemerintah Israel terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza.

Dengan mengenakan keffiyeh khas warga Gaza, seorang pendeta Yahudi, Rabi Yisroel Dovid Weiss dengan tegas menuntut hak kemerdekaan penuh Palestina. Dia sengaja terbang dari New York untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) untuk Palestina yang diselenggarakan Forum Muslim Eropa.

“Sebelumnya, kami telah hidup bersama sebagai orang Yahudi yang diterima dengan baik oleh saudara-saudara Muslim selama ratusan tahun, bahkan ribuan tahun. Terutama setelah kami mengalami kekejaman di Eropa,” katanya, dikutup dari Anadolu Agency, Rabu, 13 Desember 2023.

Baca: Setiap Satu Jam, Tiga Perempuan Gaza Dibunuh Israel

Mencatut Yudaisme

Dia mengatakan, Pemerintah Israel mengatasnamakan Yudaisme untuk menindas dan memfitnah rakyat Palestina sebagai antisemit serta anti-Yahudi.

“Itu tentu salah dan sangat menjijikkan,” kata Rabi Weiss.

Weiss tidak menampik rasa duka atas meninggalnya 1.200 warga Israel akibat serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 lalu. “Tapi, saya yakin kematian itu dampak dari penjajahan Israel di tanah Palestina. Ini adalah persoalan akarnya,” tegas dia.

“Belasan ribu orang telah meninggal, baik dari Muslim maupun Yahudi. Kami menangis dan terluka, mengapa begitu banyak orang yang dikorbankan, terutama di Gaza,” keluh dia.

Ia juga memprotes tingkah Israel yang selalu mengolok-olol, menjelekkan, dan menghina rakyat Palestina.

“Kami tidak bisa diam. Kami orang Yahudi. Dan karena kami adalah orang Yahudi, maka kami harus berdiri dan mengatakan bahwa ini tidak benar. Itu tidak mewakili kami. Kami sangat keberatan di saat mereka mengatasnamakan sebagai negara Yahudi. Kami menangis dan terluka bersama rakyat Gaza dan Palestina,” ujar dia.

Baca: Al-Mawasi, Kurang dari Separuh Luas Bandara Soetta untuk Tampung 1,8 Juta Pengungsi Gaza

KTT Forum Muslim Eropa untuk Palestina yang diselenggarakan di Istanbul Turki, sejak 7 Desember 2023 lalu. Dok ANADOLU AGENCY

Dunia tertipu

Masih nenurut Weiss, hampir seluruh penduduk bumi telah ditipu Pemerintah Israel.

“Dunia sedang dibodohi. Israel bukan negara agama. Israel bukan negara Yahudi. Mereka hanya mencatut nama Israel dan menyamar dengan lambang bintang Daud,” katanya.

Dia mengatakan, Israel sedang memperburuk sejarahnya sendiri.

“Hari ini Israel diakui sebagai negara. Tapi kelak, mereka akan dicap sebagai kelompok kriminal,” pungkasnya.

Sementara itu, pendeta Kristen Ortodoks, Pastor Elias Awad mengaku sangat prihatin atas penderitaan warga Palestina. Dia mengajak umat Islam, Kristen, Katolik, dan Yahudi bersatu untuk mengembalikan hak-hak warga Gaza dan memerdekakan Palestina.

“Warga Palestina dibantai habis-habisan, baik Muslim maupun Kristen, terutama di Jalur Gaza dan Tepi Barat,” kata Pendeta Awad.

“Rakyat Palestina adalah satu, Kristen dan Muslim,” sambungnya.

Dia mendesak komunitas internasional untuk menghentikan perang dan pembunuhan terhadap anak-anak dan perempuan tak berdosa.

“Kami menyerukan seluruh dunia untuk mendukung perjuangan kami untuk mendirikan negara Palestina yang merdeka demgan Yerusalem sebagai ibu kotanya,” ucap dia.

Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.