Ikhbar.com: Komite Khusus PBB memperingatkan bahwa dunia mungkin tengah menyaksikan “Nakba kedua” di Palestina, merujuk pada pengusiran massal warga Palestina seperti yang terjadi pada 1948.
Dalam laporan usai kunjungan tahunan ke Amman, komite tersebut menuduh Israel melakukan pembersihan etnis dan memperluas penjajahan melalui penggusuran, pengambilalihan tanah, serta pengusiran paksa.
“Apa yang kita saksikan bisa jadi adalah Nakba berikutnya,” ujar mereka, dikutip dari Al Jazeera, pada Ahad, 11 Mei 2025.
Baca: 700 Warga Palestina Tewas Dibunuh Israel kurang dari Sepekan Terakhir
Peringatan ini muncul setelah Israel mengumumkan rencana memindahkan ratusan ribu warga Gaza yang kelaparan ke enam kamp penampungan.
Komite menyebut prioritas pemerintah Israel adalah ekspansi kolonial, dengan dalih operasi keamanan sebagai kedok untuk perebutan tanah dan pemindahan paksa.
“Israel terus menimbulkan penderitaan luar biasa pada rakyat Palestina di bawah pendudukan,” kata mereka.
Komite juga mencatat pelanggaran HAM, termasuk penyiksaan sistematis dan perlakuan kejam di penjara dan kamp militer Israel.
Mereka menyebut metode tersebut sebagai “buku pedoman untuk mempermalukan dan menakut-nakuti tahanan.”
Blokade penuh bantuan ke Gaza yang berlangsung selama berminggu-minggu turut menjadi sorotan.
“Sulit dibayangkan sebuah pemerintahan sengaja membuat rakyat kelaparan, sementara truk bantuan berada hanya beberapa kilometer jauhnya,” tambah komite.
Baca: Paus Koptik Mesir: Warga Palestina Adalah Umat yang Paling Dizalimi di Dunia
Komite ini dibentuk Majelis Umum PBB pada 1968 dan kini beranggotakan perwakilan dari Sri Lanka, Malaysia, dan Senegal.
Pada 1948, sekitar 760.000 warga Palestina mengungsi atau diusir dalam peristiwa Nakba.
Saat ini, keturunan sekitar 160.000 warga Palestina yang tetap tinggal di wilayah Israel mencakup sekitar 20 persen populasi negara tersebut.