Ning Vela: Era Digital Harus Lebih Waspada!

Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU), Whasfi Velasufah, saat membuka Konferensi Cabang (Konfercab) IPNU-IPPNU XXI-XV di Aula PCNU Kabupaten Cirebon, Jumat, 8 Agustus 2025. Foto: Tangkapan layar YouTube Pelajar NU Cirebon

Ikhbar.com: Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU), Whasfi Velasufah, menyebut pelajar Indonesia saat ini dihadapkan pada beragam tantangan dalam penggunaan teknologi.

Pernyataan tersebut disampaikan Whasfi saat membuka Konferensi Cabang (Konfercab) IPNU-IPPNU XXI-XV di Aula PCNU Kabupaten Cirebon, Jumat, 8 Agustus 2025.

Sosok yang akrab disapa Ning Vela itu mengajak pelajar dan mahasiswa memanfaatkan kemajuan digital, termasuk teknologi kecerdasan buatan seperti ChatGPT, dalam proses pembelajaran. Namun, ia mengingatkan agar tidak bergantung sepenuhnya pada teknologi.

Baca: Sejarah yang Hilang, Pentingnya Pengarusutamaan Peran Ulama Perempuan

“Jangan sampai yang pintar itu HP, bukan kita yang menggunakannya,” tegasnya, dikutip pada Sabtu, 9 Agustus 2025.

Di sisi lain, ia juga mengimbau kader IPNU-IPPNU agar waspada terhadap berbagai modus penipuan digital.

Saat ini, sudah banyak korban mengalami kerugian dengan saldo M-Banking yang terkuras.

“Modus ini kerap terjadi, termasuk pada teman saya. Maka, ketika mendapat modus penipuan digital, seperti aplikasi undangan pernikahan, paket, atau lainnya, para kader harus lebih berhati-hati,” ujarnya.

Momentum bulan kemerdekaan, kata dia, menjadi saat yang tepat bagi pelajar NU untuk mengingat kembali sejarah perjuangan para pendiri bangsa.

Ia menambahkan, pesan Bupati Cirebon agar NU memperluas peran bukan hanya di bidang dakwah, tetapi juga di seluruh elemen bangsa, harus direspons dengan langkah konkret.

Dalam kesempatan itu, Ning Vela menyampaikan tiga pesan penting untuk IPNU-IPPNU:

1. Penguatan kaderisasi. Menurutnya, kaderisasi adalah “jantung” organisasi yang harus terus dijalankan agar cabang di tingkat bawah tidak mengalami kemunduran.

2. Memperkuat struktur organisasi. Dari tingkat PAC hingga komisariat, setiap lini harus solid dan aktif.

3. Menyesuaikan program dengan kebutuhan pelajar masa kini. Program harus kreatif, inovatif, dan relevan dengan perkembangan zaman, termasuk pemanfaatan teknologi digital.

Ning Vela juga menyoroti pentingnya sosialisasi beasiswa dan program pendidikan yang menyasar pelajar serta mahasiswa. Ia menyebut langkah ini sebagai warisan berharga bagi IPNU-IPPNU Kabupaten Cirebon.

Baca: 5 Tips Memperkuat Networking untuk Anak Muda Muslim

Santri boleh mumet asal jangan mutung (ngambek). Kalau pusing itu wajar, tapi jangan sampai ngambek dan akhirnya organisasi tidak diurus,” pesannya.

Dengan penguatan kaderisasi, penguatan organisasi, dan adaptasi teknologi, IPNU-IPPNU diharapkan mampu menjadi garda terdepan pelajar NU dalam menghadapi tantangan era digital tanpa kehilangan jati diri.

Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.