Jemaah Haji Iran belum Bisa Pulang Imbas Perang dengan Israel

Ilustrasi jemaah haji. Reuters/Ahmad Masood.

Ikhbar.com: Ketegangan antara militer Iran dan Israel berdampak langsung pada proses pemulangan jemaah haji asal Iran. Ribuan warga Iran yang baru saja menunaikan ibadah haji di Tanah Suci terpaksa menunda kepulangannya. Hal itu terjadi lantaran penutupan ruang udara dan pembatalan penerbangan internasional yang dilakukan pemerintah setempat.

Langkah ini diambil setelah serangan udara Israel ke wilayah Iran pada Jumat, 13 Juni 2025 dini hari waktu setempat. Otoritas penerbangan sipil Iran mengonfirmasi bahwa semua penerbangan domestik dan internasional dihentikan sementara, termasuk dari dan menuju Arab Saudi.

“Operasional kepulangan jemaah tidak akan dilanjutkan hari ini karena penangguhan penerbangan,” tulis Kementerian Haji dan Umrah Iran dikutip dari kantor berita AhlulBayt (ABNA) pada Sabtu, 14 Juni 2025.

Bandara Mehrabad di Teheran ditutup tak lama setelah serangan terjadi. Kantor berita IRNA melaporkan, bandara ini dijadwalkan tetap tutup hingga Sabtu pukul 14.00 waktu setempat. Tak hanya Iran, penutupan juga terjadi di Bandara Ben Gurion, Tel Aviv, serta Bandara Internasional Queen Alia di Amman, Yordania.

Baca: Israel Tutup Masjid Al-Aqsha, Muslim Dilarang Salat Jumat

Dampak ketegangan ini terasa luas. Sejumlah maskapai internasional membatalkan penerbangan ke kawasan Timur Tengah, dan beberapa negara mengambil langkah antisipatif dengan menutup wilayah udaranya. Data dari FlightRadar menunjukkan langit di atas Iran, Irak, dan Yordania tampak kosong, sementara rute penerbangan dialihkan ke Arab Saudi dan Mesir.

Kondisi ini membuat lebih dari 85.000 jemaah haji Iran harus menunda kepulangan mereka. Otoritas Iran menyatakan bahwa akomodasi jemaah akan diperpanjang selama mereka belum dapat dipulangkan.

“Informasi yang diperlukan mengenai dimulainya kembali penerbangan akan disampaikan setelah pengumuman dari otoritas terkait,” ujar pernyataan Kementerian Haji dan Umrah Iran.

Situasi geopolitik yang memburuk ini menambah ketidakpastian dalam fase akhir penyelenggaraan haji 2025, terutama bagi jemaah asal negara yang terlibat konflik langsung. Pemerintah Iran menegaskan bahwa keselamatan warga negara tetap menjadi prioritas utama di tengah eskalasi militer yang masih berlangsung.

Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.