Ikhbar.com: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes) menyerukan kepada para calon jamaah haji agar mewaspadai penyebaran Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus (MERS-CoV). Imbauan ini dilontarkan menyusul penemuan tiga kasus baru MERS-CoV di Arab Saudi hingga April 2024.
Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes, Liliek Marhaendro Susilo, mengimbau agar jemaah haji selalu menerapkan perilaku sehat, agar terhindar dari penularan.
Baca: Tips sebelum Beribadah di Masjid Nabawi
“Upaya yang dilakukan adalah dengan mengimbau kepada jamaah agar selalu waspada terhadap berbagai penyakit, termasuk MERS-CoV dengan perilaku sehat dan menghindari sumber-sumber penularan,” ujar dia, dikutip dari ANTARA, pada Selasa, 14 Mei 2024.
Liliek juga menyampaikan bahwa calon haji dapat menjaga kesehatan dan kebugaran, dengan mengonsumsi makanan bergizi yang diolah dengan baik, serta minum vitamin bila diperlukan.Ia menyarankan untuk memakai masker saat berada di tempat keramaian, menjaga kebersihan diri dengan sering mencuci tangan menggunakan sabun atau hand sanitizer.
“Di luar waktu ibadah agar istirahat yang cukup, tidak mengunjungi tempat peternakan onta, serta menghindari kontak langsung dengan onta,” tambahnya.
Liliek menegaskan bahwa fasilitas layanan kesehatan Indonesia di Arab Saudi telah siap sedia merawat pasien, jika terjadi transmisi virus.
Baca: Tafsir QS. Ali Imran Ayat 97: Hukum Menerima Hadiah Haji
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengumumkan berita tentang wabah penyakit MERS-CoV di Arab Saudi, menanggapi temuan kasus pada tanggal 10 dan 17 April 2024, dengan satu kasus berujung pada kematian.
Menurut laporan WHO yang bersumber dari Kementerian Kesehatan Kerajaan Arab Saudi, kasus tersebut menimpa seorang pria di Riyadh dengan rentang usia 56-60 tahun, yang memiliki komorbid, dan bukan merupakan petugas kesehatan.
Menurut laporan tersebut, kasus-kasus ini secara epidemiologis terkait dengan paparan di fasilitas layanan kesehatan di Riyadh. Investigasi masih berlangsung untuk memverifikasi dan memahami jalur penularan virus tersebut.
Sejak awal tahun 2024, Pemerintah Arab Saudi telah melaporkan empat kasus dan dua kematian akibat MERS-CoV yang terjadi di wilayahnya.
Anggota Emergency Committee MERS-CoV WHO periode 2013-2015, Prof Tjandra Yoga Aditama, mengungkapkan bahwa Kementerian Kesehatan Arab Saudi telah melakukan pemeriksaan pada 27 petugas kesehatan yang berkontak dengan kasus-kasus tersebut, dengan hasil semua sehat dan tes PCR negatif MERS-CoV.
“Dalam hal ini perlu diingatkan bahwa MERS CoV adalah kepanjangan dari Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus. Jadi ini menyerang paru dan pernapasan, sama seperti COVID-19. Penyebabnya juga virus Corona walaupun jenisnya berbeda,” terangnya.
Kemenkes RI menyediakan Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Daerah Kerja (Daker) Makkah dan Daker Madinah, setara dengan pelayanan Rumah Sakit Tipe C di Indonesia, yang ditunjang 68 tenaga medis dari berbagai profesi.
KKHI Madinah, yang berlokasi di Distrik AL Aridh, menawarkan layanan darurat, High Care Unit (HCU), dokter gigi dan spesialis, laboratorium, farmasi, serta radiologi.Tersedia juga 10 unit mobil ambulans untuk mobilisasi dan evakuasi calon haji yang memerlukan perawatan medis. Operasional ambulans disiapkan di Bandara Madinah dan di KKHI.
KKHI Madinah dilengkapi dengan ruang rawat inap yang dapat menampung hingga 62 pasien, termasuk fasilitas IGD, HCU, ruang psikiatri, serta ruang rawat inap khusus perempuan dan laki-laki.