Ilmuwan Australia Rilis Chatbot AI, Lawan Hoaks tentang Iklim

Seorang demonstran dalam sebuah protes terkait perubahan iklim. Foto: Unsplash/Mika Baumeister

Ikhbar.com: Komunikator sains terkenal Australia, Dr Karl Kruszelnicki (77), berencana merilis chatbot berbasis kecerdasan buatan (AI) bernama Digital Dr Karl untuk menjawab pertanyaan krisis iklim dan mengubah pandangan para skeptis.

Ia sering dibanjiri pertanyaan melalui platform X (sebelumnya Twitter) dari korban misinformasi media seperti Murdoch press selama 30 tahun terakhir.

“Terkadang, saya mendapat 300 permintaan sehari di Twitter untuk menjawab pertanyaan mendalam tentang perubahan iklim,” ujar Kruszelnicki, dikutip dari The Guardian, pada Senin, 11 Agustus 2025.

Baca: Bahaya Limbah Rumah Tangga Setara dengan Krisis Iklim, Kata Peneliti

Bekerja sama dengan jurnalis teknologi, Leigh Stark, chatbot ini memanfaatkan model bahasa besar (LLM) open-source dari Mistral, dilatih menggunakan 40.000 PDF riset iklim Kruszelnicki dari sumber terpercaya seperti makalah akademik, The New York Times, The Guardian, dan RenewEconomy.

Proyek filantropis ini telah menghabiskan dana pribadi Rp212 juta sejak Februari, dijalankan pada komputer Mac senilai Rp127 juta yang hemat energi dan potensial berbasis tenaga surya.

Versi beta akan dirilis pada Oktober dan diuji selama 100 hari, disertai 100 video TikTok harian, sebelum dievaluasi melalui survei untuk meningkatkan keyakinan masyarakat terhadap fakta iklim.

Baca: Maju Kena Mundur Kena, Uni Eropa Pusing Dampak Lingkungan Industri AI

Studi di jurnal Science pada September 2024 menunjukkan chatbot dapat mengurangi skeptisisme hingga 20 persen.

Meski ada isu etika seperti akurasi dan dampak lingkungan, keduanya berupaya meminimalkannya dengan operasi renewables dan pemantauan ketat, dan siap mematikan jika bermasalah.

Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.