Hubungan Microsoft–Israel Tuai Gelombang Protes dari Pegawai

Pekerja dan mantan pegawai Microsoft melakukan demonstrasi menuntut penghentian kerja sama dengan Israel. Foto: Arab News

Ikhbar.com: Polisi membubarkan aksi pekerja dan mantan pegawai Microsoft di kantor pusat perusahaan di Redmond, Washington, yang memprotes kerja sama dengan militer Israel.

Kelompok No Azure for Apartheid menuduh Microsoft mendukung kejahatan perang melalui layanan komputasi awan Azure yang digunakan Israel untuk pengawasan massal warga Palestina dan identifikasi target serangan.

Baca: Microsoft Ketahuan Dukung Israel

“Kami menolak bekerja untuk hal-hal yang berkontribusi pada genosida di Palestina,” ujar salah seorang demonstran, Julius Shan, dikutip dari Arab News, pada Jumat, 22 Agustus 2025.

Microsoft menyatakan telah memulai penyelidikan eksternal, tetapi membantah mengetahui penggunaan tersebut.

Baca: Israel Gunakan AI dalam Perang Gaza, Google dan Microsoft Terlibat!

Para pekerja menilai langkah itu hanya upaya menunda pemenuhan tuntutan mereka, yang mencakup penghentian semua kontrak dengan Israel, gencatan senjata di Gaza, kompensasi bagi Palestina, dan diakhirinya diskriminasi terhadap pekerja pro-Palestina.

Aksi ini hanya berlangsung dua jam sebelum dibubarkan polisi. Para demonstran kemudian pindah ke trotoar umum sambil membentangkan spanduk dan karya seni mengenang korban di Gaza.

Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.