Suara Muslim di Pilpres AS Ibarat ‘Debu Emas’

Warga Muslim Amerika Serikat (AS) memberikan suaranya untuk pemilu AS. Foto: AFP/Jeff Kowalski.

Ikhbar.com: Pemilih Arab dan Muslim Amerika diprediksi menjadi kelompok penting dalam pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) 2024, terutama di negara-negara bagian medan pertempuran seperti Michigan.

Meskipun hanya sekitar 1% dari populasi nasional, pengaruh mereka diperkirakan cukup besar untuk memengaruhi hasil pemilihan di beberapa wilayah yang memiliki perbedaan suara tipis antar kandidat.

Baca: Update Pilpres AS: Mengapa Muslim Amerika Lebih Condong Memilih Trump?

Survei Arab News/YouGov terbaru menunjukkan bahwa ketidakpuasan dengan kebijakan luar negeri pemerintahan Biden, khususnya dalam isu Gaza dan Lebanon, telah memicu penurunan dukungan Arab-Amerika terhadap Partai Demokrat.

Ketegangan ini membuat sebagian pemilih mempertimbangkan untuk beralih mendukung Donald Trump, meskipun Trump memiliki rekam jejak yang kuat dalam kebijakan pro-Israel selama masa kepresidenannya.

Dalam upaya merebut kembali dukungan ini, Kamala Harris baru-baru ini mengadakan kampanye di Michigan, dan menyatakan dukungannya kepada komunitas Arab-Amerika.

Baca: Mampukah Pemilih Muslim di Pilpres Amerika Pengaruhi Nasib Warga Gaza?

Harris juga mengecam kekerasan yang menelan banyak korban di Gaza, namun beberapa tokoh komunitas menganggap langkah ini terlambat, dan tidak cukup kuat untuk mengatasi ketidakpuasan yang sudah mendalam.

Baik Trump maupun Biden berlomba-lomba menarik dukungan pemilih Arab-Amerika, yang kini lebih sadar akan kekuatan politik mereka. Suara Arab-Amerika kini bagaikan debu emas, yakni istilah yang menggambarkan sesuatu yang sulit diraih, karena semua orang berebut untuk mendapatkannya.

Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.