Gencatan Senjata, Ini Poin-poin yang Disepakati Israel dan Hamas

Seorang tentara Israel mengambil posisi siaga di Gaza. Dok REUTERS

Ikhbar.com: Pertempuran yang sudah berlangsung lebih dari enam minggu hingga merenggut ribuan nyawa dan telah menghancurkan sebagian besar Kota Gaza, Palestina mulai memasuki babak baru. Pemerintah Israel dan kelompok militan Hamas akhirnya menyepakati untuk menjeda peperangan atau biasa disebut gencatan senjata.

Kesepakatan penghentian perang itu merupakan hasil dari mediasi Qatar yang juga didukung Amerika Serikat (AS) dan Mesir. Mengutip Al-Jazeera, berikut adalah daftar kesepakatan Hamas-Israel yang telah diamini keduanya pada Rabu, 22 November 2023:

  • Hamas dan Israel sepakat untuk menghentikan pertempuran selama empat hari.
  • Waktu mulai jeda perang akan diumumkan dalam 24 jam ke depan.
  • Hamas harus memulangkan 50 perempuan dan anak-anak sipil dari 237 tawanan yang mereka tangkap sejak 7 Oktober 2023, sedangkan Israel wajib membebaskan 150 perempuan dan anak-anak Palestina dari penjara mereka.

Menurut pihak Qatar, kesepakatan juga membuka peluang untuk meningkatkan distribusi bantuan kemanusiaan ke Gaza. Selain itu, Israel bersedia untuk memperpanjang jeda perang melebihi empat hari dengan syarat tambahan pembebasan tawanan Hamas minimal 10 orang per hari.

Demonstrasi di Tel Aviv, Israel menuntut pembebasan tawanan Hamas di Jalur Gaza. REUTERS/Amir Cohen

Baca: Duka Gaza dalam Angka: 42 Bom Dijatuhkan Israel di Setiap Jamnya

Pernyataan lengkap Israel

Berikut adalah tanggapan lengkap dari Pemerintah Israel terkait kesepakatan gencatan senjata mereka dengan Hamas:

“Pemerintah Israel wajib memulangkan seluruh sandera.

Malam ini, pemerintah telah menyetujui garis besar tahap pertama untuk mencapai tujuan ini, yang menyatakan bahwa setidaknya 50 sandera, perempuan dan anak-anak, akan dibebaskan selama empat hari, dan selama itu akan diadakan jeda dalam pertempuran.

Pembebasan setiap sepuluh sandera tambahan akan mengakibatkan jeda satu hari tambahan.

Pemerintah Israel dan dinas keamanan akan melanjutkan perang untuk memulangkan semua sandera, menyelesaikan pemberantasan Hamas, dan memastikan bahwa tidak akan ada ancaman baru terhadap Negara Israel dari Gaza.”

Warga Palestina melakukan salat jenazah setelah jenazah atas korban serangan Israel di Deir el-Balah, Gaza Tengah. ANADOLU/Mustafa Hassona

Baca: 50 Ribu Ibu Hamil di Gaza Dicekam Ketakutan, dari Minim Ambulans hingga Operasi Caesar tanpa Pembiusan

Tanggapan Hamas

Sementara itu, Hamas juga merilis pernyataan lengkapnya terkait kesepakatan gencatan senjata yang dimediasi Qatar tersebut:

  • Israel akan menghentikan aksi militer di seluruh wilayah Jalur Gaza, termasuk pergerakan kendaraan militer.
  • Ratusan truk bantuan kemanusiaan, termasuk pasokan medis dan bahan bakar akan diizinkan masuk ke Gaza.
  • Operasional drone di Gaza Selatan akan berhenti selama empat hari. Mereka akan berhenti selama enam jam per hari antara pukul 10.00 hingga 16.00 waktu setempat.
  • Selama masa gencatan senjata, Israel berkomitmen untuk tidak menyerang atau menangkap siapa pun di seluruh wilayah Jalur Gaza
  • Kebebasan bergerak akan dijamin di sepanjang Jalan Salah Al Deen.

Perang Israel dan Hamas telah meletus selama 47 hari dimulai 7 Oktober 2023. Militer Israel membombardir Gaza tanpa henti setelah mengeklaim kematian 1.200 jiwa warganya akibat serangan mendadak Hamas. Serangan udara dan darat Israel telah menewaskan lebih dari 14.000 warga Palestina, yang didominasi perempuan dan anak-anak.

Selain itu, diperkirakan sebanyak 1,7 juta warga Palestina telah dipaksa mengungsi oleh tentara Israel ke wilayah selatan Gaza.

Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.